(19/09/2022) Shopee akhirnya melakukan PHK kepada 3% karyawan atau setara 180 orang karyawan. SEA Group (induk usaha Shopee) sebelumnya melakukan PHK di beberapa negara. Â Alasannya sama yaitu efisiensi perusahaan (mengejar profit tahun depan).
Perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara cukup sulit untuk mendapatkan profit termasuk Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Jika hanya mengandalkan penjualan merchant, maka Bukalapak juga seharusnya belum profit sampai sekarang.Â
Mengapa PHK?
Karyawan sendiri menjadi salah satu variabel biaya tetap yang paling besar. Pada kuartal I-2022, Beban gaji PT GoTo (Gojek - Tokopedia) sebesar Rp 3,59 triliun sedangkan Bukalapak sebesar Rp 223 miliar. Pendapatan bersih GoTo saja hanya sebesar Rp 1,49 triliun. Pendapatan ini bahkan kurang dari setengah pemasukan.Â
Pemutusan hubungan kerja ini merupakan cara paling cepat untuk memangkas biaya. Terlebih dengan sistem dan budaya yang sudah ada, operasional dapat dikerjakan utuh meskipun workload bertambah. Meskipun begitu, tentu saja tidak etis jika workload sangat berat untuk perorangan maka dilakukan rekrutmen kembali.
Etis Rekrutmen Karyawan
Sempat menjadi perbincangan di twitter bahwa Shopee juga membuka kembali rekrutmen saat melakukan PHK. Mengapa? Menurut pandangan penulis setidaknya ada 3 alasan mengapa melakukan rekrutmen lagi.
1. Mendapatkan karyawan baru dengan gaji yang lebih murah
Bukan rahasia lagi bahwa gaji rata-rata intern atau anak baru sekitar Rp3 juta. Tentu saja gaji ini lebih murah jika dibandingkan pegawai lama yang mungkin sudah Rp 5 juta ke atas.Â
2. Membagi workload
Sebagai contoh di divisi pemasaran terdapat 10 karyawan dan 5 orang di-PHK. Beban kerja 5 orang ini akan diberikan ke 5 yang tersisa namun belum tentu hasilnya akan sempurna. Rekrutmen 2/3 orang akan menghandle beban kerja yang ada.