London bridge is down! Ratu Elizabeth II meninggal di usia 96 tahun dan meninggalkan warisan sekitar Rp7.4 triliun rupiah. Sumber kekayaannya berasal dari properti, tetapi bagaimana bisa sampai sebanyak itu?
Kerajaan Inggris memiliki pemasukan utama yang berasal dari properti. Adapun properti terbesar adalah Crown Estate (tidak dimiliki langsung), Duchy of Lancaster, dan Duchy of Cornwall.
Crown Estate
Crown Estate, merupakan properti yang dimiliki oleh keluarga kerajaan (raja/ratu yang menjabat) dan memiliki dewan independen sendiri untuk mengelolanya. Kastil Windsor, Buckingham, dan Holyroodhouse merupakan properti yang termasuk di Crown Estate. Mayoritas pendapatan dari Crown Estate diberikan ke Pemerintah Inggris. Hanya 15-25% dari total pendapatan masuk ke keluarga kerajaan sebagai Sovereign Grant (Dana Kedaulatan) "seperti gambar di bawah".Â
The Duchy of Lancaster
The Duchy of Lancaster merupakan properti pribadi yang dibuat pada tahun 1265. Properti ini dimiliki oleh Mendiang Ratu Elizabeth II sebagai adipati. Propertinya seluas 18.454 hektar yang menyebar di seluruh Inggris dan Wales yang terdiri dari properti komersial, pertanian, dan perumahan, yang sebagian besar berada di Lancashire, Yorkshire, Cheshire, Staffordshire, dan Lincolnshire.
The Duchy of Cornwall
The Duchy of Cornwall merupakan properti pribadi yang didirikan pada 1337 oleh Edward III untuk memberikan kemerdekaan kepada putra dan pewarisnya, Pangeran Edward. Sekarang, The Duchy of Cornwall dimiliki oleh King Charles sebagai adipati. Luas properti hampir 53.000 hektar di 23 kabupaten, sebagian besar di Barat Daya Inggris. Propert terdiri dari perumahan dan komersial, pertanian dan peternakan, serta hutan, sungai, dan tambang.
Selain kepemilikan properti sebagai adipati, mendiang Ratu Elizabeth II memiliki beberapa properti pribadi antara lain Kastil Balmoral dan Sandringham. Ia juga memiliki beberapa properti pribadi yang tidak dapat diungkapkan ke publik. Aset lain yang diungkap ke publik merupakan warisan dari ratu sebelumnya (lukisan, perhiasan, koleksi prangko) yang bernilai $70 million.
Balmoral
Berbeda dengan Windsor dan Buckingham, Balmoral dimiliki langsung oleh mendiang ratu yang diperoleh melalui warisan. Balmoral dibeli oleh Prince Albert dan istrinya, Victoria. Setelah itu diwariskan ke generasi selanjutnya sampai sekarang.Â
Balmoral memiliki luas sekitar 7.000 hektar dan terdapat 150 bangunan di Balmoral, meliputi pondok taman, pondok untuk Charles, dan perkebunan. Balmoral merupakan tempat dimana mendiang ratu biasanya menghabiskan musim panas bersama keluarga.
Sandringham
Sandringham merupakan properti pribadi mendiang ratu dengan luas sekitar 20.000 hektar. Properti (tour perkebunan) dibuka untuk publik sejak 1908 dan menjadi pusat pertanian dan kehutanan. Perkebunan buah menjadi salah satu pemasukan properti dan terdapat pabrik pemerasan jus apel di dalamnya.Â
Selain perkebunan buah, terdapat Sandringham House yang dapat disewa oleh setiap orang. Salah satu keuntungannya ya menjadi tetangga dengan anggota kerajaan (Kate Middleton). September ini, Sandringham juga akan menjadi tempat orang menonton bioskop di mobil (fresco drive theatre).Â
Dari properti, warisan ratu sebelumnya, dan aset lain berupa saham maka wajar kekayaan mendiang ratu bisa mencapai Rp7.4 triliun. Mengutip dari beberapa berita, nominal tersebut cukup mengejutkan karena tidak termasuk banyak namun cukup banyak. Tentu saja semua asetnya tidak akan jatuh ke Raja Charles secara langsung untuk sekarang.
Pembelajaran Properti
1. Dari semua properti di atas, satu hal yang dapat disimpulkan adalah "properti tersebut merupakan warisan". Sesuai judul, semua rumah tangga dapat membuat kehidupan yang lebih layak untuk generasi selanjutnya melalui warisan properti. Dimulai dari hal kecil seperti kontrakkan/kos-an.
2. Properti yang diwariskan tidak akan menghasilkan uang dengan mudah. Keluarga kerajaan pun memanfaatkan properti mereka dengan baik "perumahan, pondok, perkebunan, kehutanan, bioskop mobil". Lahan kosong saja tidak akan menghasilkan uang.
3. Properti menjadi pilihan investasi untuk masa depan. Raja dan ratu sebelumnya melihat properti bangunan sebagai aset masa depan (bukan emas dan lainnya). Setiap uang yang dihasilkan digunakan untuk membeli bangunan dan lahan lain.
Semoga bermanfaat,
12 September 2022
Geraldo Horios
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H