Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjaga Kestabilan Rupiah Merupakan Tugas Kita Bersama

8 Juli 2022   19:50 Diperbarui: 8 Juli 2022   19:58 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.910 hingga Rp15.100 terhadap dolar Amerika Serikat. Pelemahan rupiah dianggap wajar untuk negara berkembang seiring dengan sulitnya perekonomian global. Kekhawatiran resesi menambah tekanan untuk negara berkembang. Lalu faktor apa saja yang membuat rupiah melemah? 

<< Bloomberg yang mengutip data Kementerian Keuangan menyebutkan, dana asing keluar sekitar US$60 juta atau sekitar Rp900 miliar pada 4 juli 2022. 

<< Dana asing keluar dari pasar saham, sekitar US$38 juta atau Rp575 miliar pada 5 juli 2022.

<< Investor asing memilih memindahkan uangnya ke safe haven seperti obligasi Amerika Serikat.

<< Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi pada Juni sebesar 4,35 persen secara tahunan, tertinggi dalam lima tahun terakhir. 

<< Kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve.

Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan pelemahan rupiah berasal dari faktor eksternal dan internal namun lebih banyak dari eksternal. Pelemahan kurs ini bukan pertama kali dihadapi, bisa dilihat secara grafik kurs rupiah terhadap dolar cenderung naik. Namun apa saja langkah yang sudah pernah dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menguatkan rupiah?

Langkah Pemerintah dan Bank Indonesia

<< Bank Indonesia melakukan intervensi melalui kebijakan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dalam denominasi rupiah untuk memitigasi risiko nilai tukar dan pasar spot dengan menjual dolar AS, serta membeli obligasi pemerintah dalam mata uang rupiah di pasar sekunder.
<< Pemerintah menaikkan tarif PPh impor.

<< Membatasi impor barang yang tidak diperlukan.

<< Membawa kembali devisa ekspor ke Indonesia.

<< Pemberian insentif peningkatan daya saing ekspor dan kemudahan berinvestasi.

<< Melakukan kerjasama bilateral dengan negara tetangga untuk menggunakan mata uang lokal saat transaksi.

Meskipun Pemerintah dan Bank Indonesia sudah berusaha menjaga kestabilan rupiah, tetapi itu saja belum cukup tanpa campur tangan masyarakat Indonesia sendiri. Pada dasarnya yang menggerakkan ekonomi Indonesia adalah rakyatnya sendiri. Selain itu, yang dapat menjatuhkan ekonomi Indonesia juga rakyatnya sendiri. Hal ini disebabkan karena penyumbang PDB terbesar Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga. Berikut apa saja yang dapat dilakukan masyarakat.

Langkah Masyarakat

<< Membeli produk dalam negeri dan mengurangi konsumsi barang impor.

<< Menyimpan mata uang rupiah dibanding dolar. 

<< Mengurangi wisata luar negeri dan jelajahi wisata Indonesia.

<< Sebisa mungkin menggunakan transportasi publik untuk mengurangi impor BBM.

<< Berinvestasi di dalam negeri (surat utang negara) atau saham.

<< Berwirausaha dengan orientasi ekspor.

Dari 6 langkah di atas, setidaknya kamu dapat melakukan 4 teratas. Pelemahan rupiah menjadi kecemasan setiap orang. Saya yakin semua lapisan masyarakat tidak ingin mata uang kita melemah. Semakin melemah mata uang kita, semakin naik harga-harga produk yang diimpor seperti BBM, pangan, dan lainnya. Jika dijabarkan lagi bisa berdampak lebih parah yang tentu saja lapisan masyarakat menengah ke bawah yang akan terpukul. 

Dari penulis sendiri cuma tidak ingin membayangkan betapa murahnya mata uang kita hingga kita perlu mengeluarkan jutaan hanya untuk bertahan beberapa hari di Eropa. Semakin ironis kalau rupiah melemah terhadap negara tetangga yang juga masih negara berkembang. Penyebab pelemahannya karena hal sederhana seperti masyarakat terbiasa berliburan ke sana saat hari libur. Sudah sebaiknya kita sebagai warga negara lebih bijak dalam menanggapi pelemahan rupiah dan kalau bisa menguatkan mata uang sendiri. 

Jadi kapan Rupiah bisa berada direntang Rp10.000 sampai Rp13.000 terhadap USD? 

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun