Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengulik Apple Pay Later "Eksklusif Tanpa Bunga"

13 Juni 2022   04:30 Diperbarui: 13 Juni 2022   21:44 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apple merupakan perusahaan teknologi dan perangkat yang terkenal dengan "essential luxury brand". Namun menjadi pertanyaan mengapa secara tiba-tiba perusahaan teknologi yang terkesan mahal ini melirik keuangan? Laba Apple juga terbilang sangat baik yang tercermin dari laporan keuangan 2021 USD 94.68 billion. Laba ini merupakan laba terbesar sepanjang sejarah Apple.

Buy Now, Pay Later (BNPL) merupakan konsep yang sudah banyak digunakan bahkan di Indonesia. Pasar BNPL yang masih memiliki ruang untuk berkembang berusaha dimanfaatkan dengan baik oleh Apple. Namun yang menarik Apple menawarkan bunga pinjaman 0%. Untuk menyukseskan bunga 0% ini, Apple menggandeng Goldman Sachs sebagai pemberi pinjaman uang dan akan terkoneksi dengan Apple Pay dan Apple Card. Lalu bagaimana mencari keuntungan dan apa keuntungan yang didapatkan jika bunga 0%?

<< Merchant

Pengguna tidak akan dikenakan biaya apapun. Semua fee akan dikenakan ke merchant yang menawarkan opsi pembayaran melalui Apple Pay ke pelanggan. Tentu saja muncul pertanyaan dibenak saya, kenapa merchant mau menggunakan opsi Apple? Apple merupakan brand yang terkenal eksklusif dan tentu saja penggunanya demikian. Pasar dan penggunanya memaksa merchant untuk memasukkan opsi ini. Sebelum fitur ini muncul, sudah banyak merchant juga yang menawarkan fitur pembayaran melalui Apple Pay.

Cara ini untuk sekarang diterapkan di US. Mungkin cara ini sedikit rumit di Indonesia menginggat banyak dompet digital dan sudah ada kode QRIS sendiri sebagai opsi pembayaran. Namun jika ingin diterapkan di berbagai negara, pasti mereka sudah memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang dan mendorong pasar untuk menggunakan Apple Paylater.

<< Pola Konsumsi Pengguna

Benar bahwa Apple tidak mendapatkan banyak fresh money langsung namun mereka mendapatkan data berharga. Mereka dapat mengetahui perilaku belanja penggunanya dan memprediksi pola konsumsi penggunanya yang "eksklusif". Hasil prediksi ini dapat menciptakan uang kembali melalui ide/inovasi lainnya. 

Mungkin kamu tertarik untuk menggunakan fitur Apple Paylater, tapi kamu harus punya iPhone terlebih dahulu hehe. Fitur ini akan tersedia di iOS versi 16. Jadi kamu harus menggunakan Iphone terbaru "iPhone 14"  yang diluncurkan September atau satu generasi dibawahnya iPhone 13. Sedikit marketing dan alasan untuk update perangkat bukan? Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun