Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

5 Ide Bisnis Hewan Ternak di Rumah

28 Mei 2022   04:30 Diperbarui: 31 Mei 2022   14:00 4645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memelihara hewan menjadi salah satu hobi yang disukai oleh beberapa orang. Memelihara hewan terbukti mengurangi tingkat kecemasan hingga membawa kebahagiaan pada pemiliknya. 

Pada umumnya orang lebih memilih anjing, kucing, ikan, atau burung menjadi hewan peliharaan di rumah. Akan tetapi, ada beberapa orang yang ingin melanjutkan hobinya memelihara hewan sekaligus menghasilkan uang. 

Hewan yang pada umumnya dipelihara seperti anjing atau kucing juga dapat menghasilkan uang. Hanya saja rasa persahabatan atau hubungan spesial yang terikat membentuk pola pikir untuk tidak menjualnya. 

Pada artikel ini, hewan yang akan ditentukan merupakan hewan yang masuk kategori ternak atau kurang membentuk hubungan spesial. Berikut 5 ide bisnis hewan yang dapat kamu pilih sendiri.

<< Unggas (Ayam, Bebek, Burung)

sumber foto: CNBC Indonesia
sumber foto: CNBC Indonesia

Unggas menjadi hewan yang paling sering diternakkan. Beberapa jenis unggas yang dapat kamu ternak di rumah adalah ayam, bebek, dan burung. 

Memelihara ayam dan bebek mungkin dapat menjadi pilihan bagi kamu yang memiliki halaman cukup luas untuk membangun kandang seadanya. Beberapa alasan orang lebih memilih untuk ternak hewan ini karena bukan hanya mengincar dagingnya, namun juga telurnya.

Ingat, ayam dan bebek dapat menjadi pilihan kamu jika kamu memiliki halaman yang luas. Melepas hewan ini begitu saja, dapat menganggu tetangga sekitarmu. 

Jika kamu tidak memiliki halaman yang luas, kamu dapat memilih burung. Burung memiliki segmen pasar tersendiri. Beberapa jenis burung juga memiliki nilai jual yang cukup bagus.

<< Maggot

sumber foto: Antaranews.com
sumber foto: Antaranews.com

Pernahkan kamu memikirkan memelihara maggot? Maggot BSF (Black Soldier Fly) biasanya diberikan sebagai pakan ternak ayam dan tidak sedikit yang menggunakannya sebagai campuran pakan ternak lain. 

Dari sini kamu langsung dapat menentukan bahwa maggot akan dijual ke peternak sekitar lokasi kamu. Selain memberikan penghasilan, maggot juga sangat membantu mengurangi limbah organik karena limbah tersebut adalah makanan utamanya. 

Maggot dapat kamu pelihara dengan menyediakan ukuran kandang yang normalnya ukuran 2,5 x 4 x 3 m. Kamu juga dapat menyesuikan besar kecil kandangnya sesuai rumah kamu. Sebagai catatan, kamu mungkin membutuhkan bantuan orang lain untuk merawatnya jika kamu pekerja kantoran. 

<< Ikan Hias

sumber foto: Katadata
sumber foto: Katadata

Pasar ikan hias sudah ada dari dulu. Salah satu ikan hias paling umum adalah ikan cupang. Ikan cupang memiliki variasi dan harga yang beragam. 

Kamu mungkin pernah menemui ikan cupang harga 5 ribuan di pasar atau 20 jutaan saat di pameran. Ikan cupang memiliki pasar dan penikmat tersendiri. Beberapa usaha kecil bahkan berhasil mengekspor ikan hias/cupang ke Singapura. 

Untuk memelihara ikan hias, tidak membutuhkan ruang yang terlalu besar. Kamu dapat memulainya dari 3 aquarium kecil. Jika kamu ingin lebih berusaha, kamu perlu belajar untuk melakukan perkawinan silang jenis ikan cupang tertentu. 

Rata-rata ikan cupang mahal merupakan hasil persilangan yang menciptakan corak tertentu dan sangat sulit untuk menemukannya kembali.  

<< Cacing Sutra

sumber foto: KPP News, Kementrian Kelautan dan Perikanan
sumber foto: KPP News, Kementrian Kelautan dan Perikanan

Cacing sutra (casut) biasanya menjadi pakan ternak atau pakan anak ikan. Casut juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat dan kosmetik. 

Harga casut sendiri berbeda di beberapa daerah, namun rata-rata sebesar Rp 20 ribu per liter. Untuk memulai budidaya ini kamu membutuhkan setidaknya kolam atau bak dengan ukuran 2 x 1 x 0.5 m. Ukuran ini dapat kamu sesuaikan juga dengan halaman rumah yang kamu miliki. 

Casut bukan satu-satunya pakan ternak atau pakan anak ikan. Kamu dapat memilih opsi lain seperti cacing darah atau kutu air. 

Namun sebelum kamu memilih untuk budidaya ini, pastikan ada permintaan akan pakan ini di sekitar lokasi kamu. Jika pesaing terlalu banyak di casut, kamu dapat menggantinya dengan cacing darah atau kutu air. 

<< Ikan Lele

Sumber: Dok. Pribadi
Sumber: Dok. Pribadi

Mungkin kamu kaget saat melihat ikan lele sebagai hewan budidaya di rumah. Budidaya ikan lele yang disarankan disini menggunakan ember bukan kolam. Teknik budidaya ini disebut juga dengan budidaya ikan lele dalam ember (budikdamber). 

Teknik budidaya ini sempat trending saat pandemi karena bukan hanya mendapatkan lele yang bisa dikonsumsi atau dijual, kamu juga mendapatkan sayuran kangkung. Hal ini dikarenakan budidaya ini termasuk aquaponik yang memanfaatkan ikan dan tanaman dalam satu wadah. 

Budidaya ikan lele ini memebutuhkan ember 80 liter dan kamu perlu membolongi tutupnya untuk tempat kangkung. Setidaknya kamu butuh 9-10 ember untuk dapat menghasilkan uang dari budidaya ini. 

Kamu perlu mengetahui bahwa memerlukan waktu 3-4 bulan hingga lele ini bisa dikonsumsi. Kemungkinan kamu membutuhkan bantuan orang lain saat memanen, menyortir, atau kegiatan lainnya. Budidaya ini juga menghasilkan aroma yang kurang mengenakkan, namun itu aroma uang bagi beberapa orang wkwk.

Selain hewan yang sudah ditentukan diatas, kamu juga dapat memilih hewan lain seperti kura-kura, kelinci, hamster atau lainnya. 

Meskipun memelihara mereka merupakan hal yang mudah bagi kamu, tapi cukup sulit untuk menemukan pasarnya (kura-kura), mengurangi stress hewan (kelinci) dan alasan lainnya. 

Terlepas kamu memilih hewan apa yang ingin diusahakan, kamu perlu mengingat penjualan yang bagus hanya berhasil jika kamu memahami prosesnya. Penjualan yang bagus bukan hanya terkait uang yang kamu dapatkan, namun kamu perlu memahami hewan yang kamu pelihara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun