Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyak Pepaya Terbuang, Mahasiswa KKN-T IPB Manfaatkan Buah Pepaya menjadi Olahan Sabun Pepaya

3 Maret 2021   17:53 Diperbarui: 3 Maret 2021   17:56 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KEJAYAAN - Pada tanggal 21 - 25 Februari, Mahasiswa KKN-T IPB melakukan penyuluhan pengolahan sabun pepaya di Pekon Kejayaan, Tanggamus, Lampung. Kegiatan ini disambut baik oleh petani dan masyarakat sekitar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Penyuluhan dilakukan di 3 dusun yaitu Kejayaan, Pasirih, dan Way Tebu selama 5 hari.

Diketahui petani perkebunan di Desa Kejayaan berupa petani pepaya, pisang, dan coklat, dengan mayoritas pada perkebunan pepaya. Penyuluhan pengolahan sabun pepaya ini bertujuan untuk membantu petani pepaya memanfaatkan pepaya-pepaya yang tidak tertampung dan meningkatkan perekonomian petani.

RT Way Tebu, Bapak Asep mengatakan bahwa "Hasil produksi pepaya disini melimpah, bahkan pernah sampai terbuang berton-ton dan merugikan petani". Saat melakukan observasi, ditemukan beberapa pepaya yang bertebaran di jalan dan petani yang membuang pepaya beberapa kwintal. Pepaya yang terbuang merupakan pepaya yang tidak diterima oleh pengepul karena terdapat bintik putih ataupun gesekan pada pepaya meskipun daging buahnya masih bagus dan layak konsumsi. Pepaya yang tidak laku tersebut dapat diolah menjadi sabun pepaya sehingga menjadi alternatif pendapatan ekonomi warga.

"Sabun pepaya diharapkan menjadi olahan alternatif dari pepaya yang terbuang, menghemat pengeluaran rumah tangga, dan menambah pendapatan ekonomi keluarga petani di Kejayaan apabila dipasarkan. Hal tersebut dikarenakan 1 kilogram pepaya matang dapat diolah menjadi kurang lebih 16 batang sabun. Harga satuan sabun jauh lebih bernilai jika dikemas dengan baik apabila dibandingkan harga buah pepaya per kilogram yang berkisar Rp1.500 hingga Rp2.000" ujar Koordinator KKN-T IPB Desa Kejayaan, M Rizal Pahlevi.

"Pengolahan sabun ini dapat menjadi salah satu kegiatan produktif ibu-ibu disini" sahut Ibu Dian yang merupakan salah satu masyarakat yang hadir saat praktik penyuluhan dan "Selain itu kegiatan ini bagus daripada pepaya terbuang di jalan, membuat jalanan bau dan menjadi makanan ayam mendingan dibuat jadi sabun lalu dipakai" sahut Ibu Rosita.

Banyaknya pepaya yang terbuang di jalanan bukan hanya karena buah pepaya yang tidak sesuai permintaan dan tidak tertampung oleh pengepul, akan tetapi juga pepaya yang terserang jamur dan virus. Pepaya yang terserang virus merupakan jenis Pepaya California yang merupakan salah satu komoditas utama petani Dusun Pasirih dan Way Tebu. Oleh sebab itu, mahasiswa KKN-T IPB juga memberikan penyuluhan hama dan penyakit, standar operasional prosedur budidaya komoditas pepaya dan pisang, serta menjelaskan pentingnya sanitasi kebun. Kegiatan ini bersinergi dengan pengelolaan sabun pepaya sehingga pepaya yang dihasilkan berkualitas dan sesuai permintaan pengepul dan pengelolaan sabun pepaya jumlahnya tidak sampai beberapa kwintal.

Dengan adanya pengolahan sabun pepaya dan pengolahan lain seperti pupuk organik serta penyuluhan penyakit dan operasional, diharapkan membantu meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah pendukuhan Kejayaan yang umumnya merupakan petani pepaya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun