Mohon tunggu...
Hornovalyta Sinaga
Hornovalyta Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Mengenai Teori Kognitif Serta Penerapannya dalam Sekolah

21 Desember 2022   08:56 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:09 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan melalui proses pendidikan, yaitu. untuk mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sebaik mungkin sehingga membawa perubahan pada yang diterapkan dalam bentuk pendampingan dan pengajaran. 

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan dengan  membimbing, mengajar, dan melatih peserta didik, yang dapat menimbulkan perubahan pada peserta didik dengan tujuan tercapainya keserasian antara peserta didik dengan lingkungannya menurut KBBI mengacu atau mencakup pengetahuan; berdasarkan informasi faktual  empiris. 

Teori belajar kognitif adalah salah satu teori belajar yang paling berpengaruh dalam  pendidikan  dan pengajaran. Menurut pendekatan teori belajar kognitif, pengetahuan tidak dapat  begitu saja dipindahkan dari pemikiran guru kepada anak. Tetapi anak harus aktif secara mental dan fisik untuk membangun struktur pengetahuan kognitif berdasarkan  kematangan kognitif anak.

Aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak berarti secara aktif membangun konsep pengetahuannya dari aktivitas pengalaman fisik.Teori kognitif mengenal konsep bahwa belajar ialah hasil interaksi yang terus-menerus antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Teori kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukanindividu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehinggamenghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku. 

Contoh penerapan teori kognitif dalam kehidupan sehari-hari: 

* Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan yang mereka lakukan. 

* Mendorong diskusi berdasarkan yang diajarkan dengan meminta siswa menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan mengajak siswa lain mengajukanpertanyaan. 

Pendidikan agama Kristen adalah pendidikan dengan melibatkan semua warga gereja agar semakin sadar akan dosa dan hidup di dalam Firman Yesus Kristus sehingga bisa melayani dan bertanggung jawab dalam persekutuan, yaitu gereja. 

Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah sebuah proses pembelajaran yang utuh, bukan hanya pembelajaran secara kognitif, melainkan juga secara emosional.Tujuan PAK berdasarkan paparan Matius 28:19-20 ialah memuridkan segala bangsa, membaptis dan mengajar mereka melakukan segala perintah Tuhan Yesus. 

Pendidikan agama Kristen (PAK) merupakan upaya untuk memenuhi tujuan amanat agung yakni menjadikan seluruh bangsa menjadi murid Kristus dan mengajar mereka melakukan segala perintah-perintah-Nya.

Teori kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku. 

Dalam istilah pendidikan, kognitif disefinisikan sebagai satu teori di antara teori-teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan. 

Berdasarkan penjelasan dari berbagai macam ahli, maka teori belajar menurut aliran psikologi kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mengedepankan atau mementingkan proses belajar mengajar dari pada mementingkan hasilnya.Implementasi teori belajar kognitivisme dalam proses pembelajaran tentu memiliki berbagai kekurangan, yaitu menekankan kemampuan memori pelajar sehingga menggeneralisasi daya ingat mereka, masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda dalam sistem belajarnya yang memungkinkan peserta didik akan kesulitan dan tidak dapat mengerti sepenuhnya tentang  materi yang diberikan oleh pendidik.Teori belajar kognitif menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada anak. 

Oleh karena itu, guru bukan sumber utama dalam belajar dari seorang anak dan bukan kepatuhan anak tanpa alas an terhadap perintah guru. Evaluasi tidak melihat dari apa yang dihasilkan, namun lebih menekankan proses yang dilalui dan dijalani dengan keberhasilan anak dalam mengorganisasikan pengetahuan sebagai tujuannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun