Menulis cerpen memanglah mengarang, tetapi belajar menulis cerpen bukanlah mengarang.
Sesungguhnya, setiap orang pasti punya cerita. Sedari membuka mata pertanda bangun tidur, mandi terus bekerja di kantor, bergulat rutin dengan jalanan, sampai kembali ke rumah bertemu keluarga.
Sepanjang hari, ada yang diceritakan. Masalah menguras pikiran. Konflik emosi terhadap sesama. Belum lagi perenungan diri akan pencapaian hidup. Harapan keluarga untuk pribadi pun termasuk.
Selain itu, masih ada kisah dalam imajinasi. Sebagian kita suka mengkhayal dan tanpa disadari, jika dirangkai betul, bisa menjadi sebuah cerita menarik untuk dibaca (lewat tulisan) dan didengar (melalui audio).
Semua cerita itu ternama dengan -- salah satunya -- julukan cerita pendek. Cerpen. Fiksi. Tak betulan, meskipun ada yang betulan dan sebagian terinspirasi dari kejadian betulan.
Pulpen (Perkumpulan Pencinta Cerpen) berniat membantu Kompasianer yang ingin bisa menulis cerpen. Tentu, agar enak dibaca orang dan mendapat tempat di sebagian besar orang, cerpen sebaiknya mengikuti kaidah yang sudah pernah ada pada cerpen-cerpen terdahulu.
Salah satunya adalah unsur intrinsik. Unsur ini di antaranya tema, alur, tokoh, latar, dan seterusnya. Ini saat tepat bagi Kompasianer untuk bersama-sama belajar.
Ya, Pulpen bekerja sama dengan Kareba (Komunitas Kompasianer Makassar) akan menyelenggarakan Pertemuan Pulpen II, dengan tema "Menyigi Unsur Intrinsik Cerpen" dengan pemateri:
Andi Samsu Rijal, S.S., M.Hum.
Dosen Sastra Inggris Universitas Islam Makassar. Pendiri komunitas Kareba, Kompasianer Makassar. Mahasiswa S3 Ilmu-Ilmu Humaniora FIB UGM. Seorang pegiat literasi.
Bila Kompasianer ingin ikut, silakan ya. Masuk ke Temu Komunitas, klik daftar, dan simpan tautan zoom berikut: