Ancol, tak perlu saya ceritakan lagi. Museum bersejarah ada di mana-mana. Setiap kota dan kabupaten administratif di ibu kota punya daya tarik masing-masing.
Naik Kopaja keliling Jakarta
Saya pribadi -- sebagai pendatang di Jakarta -- sudah hampir 10 tahun ngekos di Kemayoran, Jakarta Pusat. Saya datang karena harus bekerja. Banjir dan macet pernah saya alami. Ya, dua masalah klasik di sini.
Sebagai seseorang yang tinggal di Jakarta, saya mengajak teman-teman Kompasianer untuk berbagi cerita tentang Jakarta. Naik Kopaja, kita keliling Jakarta lewat tulisan.
Kopaja ini bukanlah angkutan hijau putih yang dulu pernah tenar di Jakarta ya (memang nama komunitas terinspirasi dari sana). Melainkan singkatan dari KOmunitas komPAsianer JAkarta.Â
Di sini, seluruh Kompasianer bebas bergabung.
Sudah ada komunitasnya di Temu Kompasiana. Namanya Kopaja71. IG-nya: @kopaja71. Kopaja nomor 71. Tujuh melambangkan kesempurnaan, sementara satu mencerminkan persatuan.
Kopaja71 berusaha mencapai kesempurnaan dengan bersatu.
Agaknya saya katakan bebas lantaran Kompasianer yang bisa berbagi cerita tentang Jakarta tidak hanya yang tinggal menetap di Jakarta. Yang pernah sekadar berkunjung, bisa. Yang ingin tahu soal Jakarta, juga silakan.
Kopaja71 berawal dari komunitas daring, yang tentu seiring perkembangannya, potensi kopi darat timbul. Bisa jadi dari perbincangan antaranggota pun tulisan-tulisan di Kopaja71, muncul solusi apik untuk membangun Jakarta.