Akun itu lahir tanggal 14 Maret 2023. Per 10 Juni, pengikutnya 1.345 akun. Di antaranya meliputi sastrawan, jurnalis, editor, redaktur, ilustrator, penulis, penyair, dan cerpenis yang sering mengirim cerpennya ke surat kabar.
Trik membangunnya saya terapkan pada IG Pulpen. Semisal, seperti mengadakan kuis kecil-kecilan dengan hadiah saldo gopay beserta syarat follow.Â
Kemudian, cerpen pemenang sayembara yang diadakan di Temu Komunitas, saya jadikan konten dalam bentuk cerpen digital. Ini diunggah menggunakan kolaborasi antara @cerpen_sastra dan @pulpenkompasiana.
Tampaknya karena sebagian pengikut @cerpen_sastra tahu bahwa pendiri @pulpenkompasiana adalah orang yang sama dan agaknya pula lantaran kualitas cerpen pemenang yang diunggah dapat diperhitungkan, perlahan pengikut @pulpenkompasiana bertambah. Per 10 Juni, sudah 375 akun. Di Temu, kurang lebih 400-an akun bergabung.
Pulpen itu wadah apresiasi cerpen
Di atas sudah dibilang bahwa Pulpen mengadakan sayembara dengan menyediakan hadiah. Sudah 3 kali Pulpen bersayembara. Pertama, hadiahnya uang 100k bagi pemenang tunggal. Kedua, berupa buku untuk 3 pemenang.Â
Ketiga dan sedang berlangsung, sebuah novel "Berdansa dengan Kematian" karya Kompasianer Acek Rudy. Pulpen juga membantu Kompasianer mempromosikan buku barunya.
Sebelum tampil sebagai pemenang, 5 cerpen terbaik diapresiasi dalam bentuk nominasi. Cerpen pemenang disebutkan secara bangga di Temu Kompasiana dan disajikan berbentuk cerpen digital di IG @pulpenkompasiana dan @cerpen_sastra.
Dengan dikemas kembali di IG, cerpen pemenang bisa mendulang pembaca lebih banyak. Ya, ini tentu setelah menghitung jumlah pembaca di Kompasiana.Â
Pulpen hadir selain untuk mengapresiasi cerpen, juga membantu menenarkan nama Kompasianer sebagai cerpenis melalui IG. Ini visi utamanya.