Jika ikan sudah besar -- kecil pun tetap perlu dapat perhatian -- pemilik ikan sebaiknya memperlakukannya dengan bijak. Bukan apa-apa. Berita ditemukan ikan predator di sungai sekitar pemukiman warga sudah ada tertulis.
Seperti dikutip dari Jogja.suara.com, Selasa (16/2/2021), warganet, khususnya mereka yang hobi memancing di Jogja, diresahkan oleh kemunculan ikan Aligator.Â
Disebut-sebut, saat itu mulai banyak ditemukan ikan dengan moncong panjang dan tajam di sungai-sungai di Jogja. Pada foto yang diunggah, terlihat tangan seseorang menggenggam ikan Aligator kecil dengan posisi mulut terbuka.
Saya tidak tahu mengapa ikan itu bisa muncul di sungai. Prediksi karena bosan atau barangkali ingin ganti ikan seperti ulasan di atas bisa jadi penyebab. Yang tahu benar adalah pemilik yang melepaskannya.
Barangkali berita itu cukup lawas, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi lagi. Orang-orang yang baru bermain ikan predator perlu memperluas wawasan dan menanamkan benar pada benak bahwa ikan predator tidaklah boleh dibuang sembarangan ke sungai atau ekosistem air di sekitar.
Ikan itu -- yang sebagian dilarang untuk dipelihara -- akan memakan ikan-ikan kecil asli perairan Indonesia. Sudah tentu, rantai makanan berubah. Keberadaan ikan asli Indonesia terancam habis. Ikan predator akan senang dan semakin besar. Tumbuhlah mereka menjadi hama.
Oleh sebab itu, dengan berbagi pengalaman dan mengingat segala kesadaran akan sifat dan tumbuh-kembang ikan predator, barangkali beberapa perlakuan berikut bisa dipertimbangkan jika pemilik merasa sudah tidak sanggup memelihara:
Bila Masih Ada Rasa Suka:
- Beli Tank yang Lebih Besar
Barangkali karena ikan sudah tumbuh besar sehingga tank -- tempat memelihara ikan -- tidak cukup, pehobi bisa memutuskan untuk membeli tank yang lebih besar. Ikan predator yang rata-rata tubuhnya besar memang menuntut tempat peliharaan yang besar pula.Â
- Bangun Kolam di Rumah