Tidak semua hal pribadi berkenan diketahui
Khusus bagian ini, hal-hal terlalu pribadi seperti punya pacar baru atau sedang putus cinta, sebagian anak kurang berkenan orangtua mengetahuinya.
Tidak semua yang diceritakan dan terjadi harus diketahui orangtua. Ada rahasia yang anak itu ingin hanya teman-teman sebayanya tahu.
Pola pikir orang seumuran pasti lebih bisa menanggapi dan merasakan empati. Mereka lebih nyaman dan cocok sebagai teman berbagi untuk hal-hal tertentu.
Pada sisi lain, semua orangtua berharap anaknya jadi baik dalam perilaku dan perkataan. Barangkali ada yang ingin coba sedikit nakal dengan berkata hal-hal kurang pantas atau karena pelampiasan emosi yang tidak terkendali, itulah kurang berkenan untuk diketahui.
Kebebasan bermedia sosial
Pilihan tidak berteman dengan orangtua tidaklah salah. Itu bukan berarti anak tidak menghormati orangtua. Tidak pula sedang ada masalah dengan mereka.
Tiap-tiap pribadi punya kebebasan. Mau berteman atau tidak, tidak ada yang bisa mengatur. Tidak punya media sosial pun tidak masalah. Pasti ada tempat lain baginya untuk mengekspresikan dan menunjukkan eksistensi diri.
Kembali lagi ke posisi anak. Sebagai anak yang tahu balas budi, tentu, selama bermedia sosial, paham etika untuk tidak memalukan keluarga dan tetap menjaga nama baik orangtua.
Perihal pertemanan untuk kemudian bercakap di media sosial yang terbuka, bukankah itu sudah terpenuhi dengan interaksi terbatas di grup keluarga dan percakapan dua arah?
...