Sekarang masih sehari setelah peringatan Sumpah Pemuda (butir ketiganya: kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia).Â
Masih pula dalam lingkup bulan Bahasa (baca: Oktober). Sungguh saya senang dan bersyukur, ada aplikasi baru seputar kebahasaan yang sangat mendukung pekerjaan penulis. Jika Anda penulis, patut pula bersyukur.
KBBI sudah menjadi teman dekat saya saat menulis. Setiap menyelesaikan tulisan, saya pasti membaca KBBI untuk menyunting kata-kata yang tidak baku. Selain itu, tidak lupa, PUEBI juga saya tengok sesuai keperluan.
Hari ini, 29 Oktober 2021, saya menemukan aplikasi baru yang disediakan tepat di bawah pencarian kata di KBBI daring. Namanya Sipebi, akronim dari Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia.
Karena penasaran, saya unduhlah itu. Saya pasang di laptop dan buka perlahan. Saya baca satu demi satu keterangan. Untuk apa aplikasi ada dan bagaimana cara kerjanya.
Sipebi
Berdasarkan informasi tentangnya, Sipebi berfungsi untuk melakukan perbaikan atau penyuntingan teks bahasa Indonesia secara otomatis.Â
Aplikasi ini menggunakan pangkalan data KBBI termutakhir (keluaran April 2021) dan masukan para ahli bahasa sebagai basis datanya. Rincian data termutakhir sila disimak di gambar bawah.
Aplikasi ini dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (selanjutnya disebut Badan Bahasa), dalam naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Badan Bahasa berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan dan memutakhirkan Sipebi agar makin banyak jenis kesalahan penulisan teks dalam bahasa Indonesia yang dapat diperbaiki secara otomatis oleh Sipebi.
Cara menggunakan
Setelah mengamati keterangan, rasa penasaran saya semakin bertambah. Saya telusurlah dan mencoba memakainya. Ada empat menu utama tertera: ruang kerja, tentang Sipebi, pengaturan, dan keluar.
Dalam ruang kerja, ada lima submenu:Â
muat teks asli dari fail pada komputer (Ctrl +O),
sunting teks menggunakan Sipebi (Ctrl + Enter),
bersihkan lembar kerja (Ctrl + Delete),
simpan teks perbaikan (Ctrl + S), dan
buka hasil analisis teks (Ctrl + /).
Kita tidak susah dalam memahami instruksi. Sungguh sangat jelas tertulis dengan bahasa Indonesia. Mari kita bahas satu-satu sekalian sama-sama mempelajarinya.
muat teks asli dari fail pada komputer (Ctrl +O)
Sebelum menyunting, tentu harus ada teks yang perlu dibenarkan. Teks tersebut dimuat dari yang tersimpan di komputer. Format teks yang tersedia berbentuk text document. Ada contoh dari aplikasi.
sunting teks menggunakan Sipebi (Ctrl + Enter)
Setelah teks tersedia, kita tinggal menekan tombol sunting, dan secepat kilat keluarkan hasil suntingan. Di gambar bawah, sebelah kiri sebelum disunting, sebelah kanan setelah disunting.
Sebelum membaca hasil suntingan, muncul laporan hasil penyuntingan. Diterakan di sana, bahwa ada sekian bagian dari teks telah disunting atau ditandai sebagai ambigu.Â
Keterangan seputar suntingan teks juga disertakan, seperti panjang teks, jumlah paragraf, jumlah elemen, jumlah kesalahan terdiagnosis, jumlah kesalahan definit, dan jumlah kesalahan ambivalen.
bersihkan lembar kerja (Ctrl + Delete)
Bagian ini adalah sederhana. Setelah diklik, maka teks baik sebelum maupun sesudah disunting, akan terhapus dari layar. Kita disilakan untuk memulai proses sunting baru.
simpan teks perbaikan (Ctrl + S)
Sama seperti aplikasi menulis lain, di Sipebi disediakan menu simpan setelah proses menyunting. Kalimat dan paragraf yang sudah benar sesuai kaidah kembali disimpan berbentuk text document.
buka hasil analisis teks (Ctrl + /)
Meskipun ada di menu paling akhir, bagian ini tidak kalah penting. Di sini, penulis bisa menemukan kesalahan yang telah diperbaiki sekaligus belajar kaidah kebahasaan.Â
Setidaknya, ada beberapa saya temukan, seperti: kesalahan penggunaan tanda baca, ketaktepatan pemakaian kata hubung antarkalimat, peletakan huruf kapital, kata baku dan tidak baku, dan seterusnya.
Manfaat bagi penulis
Bayangkan, aplikasi itu memuat kaidah-kaidah penulisan yang tentu harus dipatuhi para penulis. Penulis tidak kerepotan meneliti satu demi satu tulisannya. Tinggal muat, sunting, dan simpan.
Hemat waktu, bukan? Kita, para penulis, tidak ada alasan lagi untuk tidak menyajikan tulisan sesuai kaidah. Aplikasi sudah tersedia. Mari kita gunakan dalam tulisan demi tulisan, agar tersaji tulisan yang benar.
Saya memberi apresiasi setinggi-tingginya untuk aplikasi ini.
...
Jakarta
29 Oktober 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H