Saya ingin berbagi pandangan sekaligus mengeluarkan unek-unek soal kebaikan. Bagi kita yang pernah mendalami ilmu agama atau mendapat ajaran tentangnya, kemungkinan besar bisa membedakan suatu perbuatan dikatakan baik atau tidak.Â
Semua agama, saya yakin, mengajar kebaikan dan memerintahkan pengikutnya untuk melakukan. Hal yang paling mulia adalah kebaikan tanpa pamrih. Artinya, tidak ada maksud tersembunyi dan beroleh keuntungan pribadi, yang diterima seusai berbuat baik.
Definisi kebaikan
Jika kita melihat lebih dalam atas perbuatan yang bisa dikatakan baik, semuanya hampir serupa: ada pengorbanan yang dilakukan pelakunya untuk pihak lain, baik berupa uang, tenaga, pikiran, kehadiran, maupun seterusnya milik pelaku itu, sehingga dengan pemberiannya, bisa meringankan beban pihak itu.
Pengorbanan berarti ada yang hilang dan terkuras. Milik pribadi menjadi berkurang. Saya sendiri tidak mudah tersentuh bahkan terpukau dengan orang-orang yang melakukan pengorbanan untuk berbuat baik dan menjadikannya konten.
Contoh kebaikan tanpa pamrih
Barangkali sebagian besar Anda setuju, kasih Ibu adalah kebaikan tanpa pamrih. Ibu membesarkan kita sedari kecil, mengajari berjalan, mendidik dengan akhlak dan ilmu, memberi makan dan nafkah, sampai kita dewasa dan mandiri.
Tanpa kita balas kebaikannya, Ibu sudah senang dengan hanya melihat kita bahagia. Bisa berumah tangga, sehat, dan punya anak. Jika kita membalasnya, ibu pasti tambah senang. Sebagian ibu tidak pernah berpikir untuk berharap sedemikian jauh.
Ketika kebaikan menjadi konten
Sudah tentu, kebaikan itu dilakukan secara sengaja. Ada kameramen yang menyorot. Ada editor yang mempercantik tampilan video. Ada perekam suara untuk menjernihkan dan memperjelas percakapan.