Berikut contoh abstrak dari cerpen "Telagasari" karya Bre Redana:
Bus yang kutumpangi sudah beberapa saat meninggalkan Semarang. Betul yang dikatakannya, daerah antara Semarang dengan kota kecil yang hendak kutuju ini merupakan daerah yang elok pemandangannya. Bahkan sebetulnya, di kereta Senja Utama yang membawaku dari Jakarta tadi, aku sudah menikmati indahnya remang-remang pagi ketika kereta hendak memasuki kota Semarang. Dari balik jendela kereta pagi di keremangan pagi, aku melihat siluet nelayan dengan perahunya di pantai utara Jawa yang kelihatan begitu tenang.
Analisis cerita atas abstrak
Cerpen itu berjudul "Telagasari". Apakah yang tebersit di benak Anda sekilas dari kata itu? Apakah nama sebuah makanan? Sebuah lokasi? Atau nama orang?
Pertama, setelah mengetahui judul, saya menebak nama lokasi. Seusai membaca abstrak, saya semakin yakin itu nama lokasi. Secara tersurat, ada penjelasan kisah perjalanan seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Barangkali Telagasari yang sedang dituju atau yang hendak ditinggalkan.
Pertanyaan selanjutnya yang timbul bisa jadi: mengapa ia berkunjung ke sana? Hendak bertemu siapa ia di sana? Ada keperluan apa yang ingin diurusnya? Sebegitu pentingkah Telagasari sehingga ia harus jauh-jauh pergi ke sana?
Hanya dari abstrak, sekilas saya bisa menebak cerita.
Apa fungsi abstrak?
Buat apa pengarang menghadirkan abstrak dalam cerpennya? Mengapa tidak langsung saja masuk ke cerita lewat paragraf pembuka? Saya pikir, berikut dua manfaatnya.
Memancing pertanyaan pembaca
Abstrak lain yang berupa bayangan konflik sangat mampu menarik perhatian pembaca. Saya pernah menemukan abstrak berbentuk potongan konflik.Â