Sebagian besar kita tentu setuju bahwa konflik sebagai sumber ketegangan lebih menarik bila merupakan hal baru bahkan khayalan. Pembaca menikmati cerpen dan menantikan apa yang terjadi pada tokoh selepas mengalaminya.
Seberapa memikat konflik bisa menuntun pembaca membaca sampai akhir. Tetapi, tidak berarti semua bagian cerpen harus menegangkan. Beri napas pembaca dengan narasi deskripsi suasana alam atau tambahan cerita sampingan yang biasa saja.
Pengarang akan mengamati alur cerita yang dibuatnya. Semakin banyak pengalaman, ia akan gampang peka dan tahu: kapan mencetuskan konflik, kapan menegangkan konflik, kapan pula membuat pembaca beristirahat sejenak dengan sisipan cerita yang meneduhkan.
pengamat bahasa yang tepat
Setelah mengamati segala sesuatu, pengarang yang apik akan berpikir sebaik mungkin, memilih dan memilah kata dalam bahasa Indonesia yang tepat agar penyampaian ide cerita dapat maksimal ke pembaca.
Semisal, kebiasaan wanita yang suka berdandan karena tidak percaya diri dengan wajahnya. Barangkali bahasanya seperti berikut:
Wanita itu duduk di kursi di depan meja kosmetik sore itu. Ia mengambil tisu dan mengelap bulir-bulir keringat di pelipis. Setelah membersihkan muka dengan pelembap, ia mulai berias.
Ia mengambil sepasang bulu mata dan menempelkannya pada matanya yang sayu, berkelopak jatuh itu. Perlahan seusai membuka kotak kosmetik, ia menggoreskan pensil di atas matanya yang tanpa alis, dengan rapi dan begitu tebal, berbentuk miring ke atas semakin menyudut sesuai ujung matanya yang menyipit. Entah, ia tidak tahu, mengapa sejak lahir tidak punya alis.
Demikian pula dengan rambutnya. Setelah mewarnakan gincu pada bibir dan menebarkan bedak putih sedikit tipis pada pipinya yang penuh keriput meskipun masih terbilang muda, ia mengenakan rambut panjang palsu itu, menutupi kepalanya yang botak. Sehelai rambut pun tidak bisa tumbuh di kepalanya.
Sejenak ia tersenyum di depan cermin. Ia berusaha membesarkan hatinya dan meneguhkan dirinya bahwa ia tidak kalah cantik dengan wanita lain. Itulah yang hanya bisa membuat dirinya bertahan dan percaya diri di antara perkataan orang lain yang kerap menghinanya.
pengamat tulisan yang normatif