Dengan cekatan, tangan si penjual mengambil mangkuk. Setelah menaruh nasi di dasarnya, ia menaburkan bahan-bahan. Dimulai dari tauge, irisan kol, soun putih, potongan tomat, setengah bagian telur rebus, suwiran ayam, bawang putih, daun bawang, bawang goreng, ditambah garam dan penyedap rasa.
Kuah soto Lamongan
Setelah semua siap di mangkuk, si abang lekas membuka tutup dandang. Aroma kuah yang harum langsung menguar. Permukaan kuah mendidih. Soto memang paling enak disajikan panas-panas.
Oh iya, kuah soto ini tidak mengandung santan. Berwarna kuning karena ramuan rempah-rempah, seperti kunyit yang dibakar, bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, lengkuas, daun serai, daun jeruk, daun salam, merica, gula pasir, garam, ditambah rebusan tulang-tulang ayam agar kaldu ayam semakin terasa.
Koya yang khasÂ
Semangkuk komposisi bahan yang telah disiram kuah belum menjadi sajian soto Lamongan jika belum ditambah taburan bubuk koya. Inilah yang membedakan soto Lamongan dengan yang lain.
Koya yang berwarna putih kekuningan ini berasal dari remah-remahan kerupuk udang yang dicampur dengan irisan bawang putih yang sudah digoreng. Hancurkan dan ratakan sampai menjadi bubuk kering. Ini yang membuat soto terasa sangat gurih.