Hanya tiap-tiap kita yang lebih tahu caranya. Sejalan dengan pertambahan usia dan banyak pengalaman, kita akan menemukan dengan sendiri cara tepat itu.
Tepat, karena emosi negatif puas dicurahkan, tetapi tidak ada orang yang mendapatkan dampak negatifnya.
Bila belum, segeralah temukan. Jangan tunda-tunda, demi kesehatan jiwa dan raga. Saya pribadi menumpahkannya dalam karya fiksi berbentuk cerpen.
Saya akan menghina orang itu dalam wujud tokoh jahat. Saya pun akan memukuli dan menghabisinya, memberikan hukuman yang layak sesuai perbuatannya, lewat perlakuan tokoh antagonis.
Orang tidak akan tahu, saya sedang kesal. Pemakaian berbagai kata baik menyenangkan maupun menyakitkan dalam karya fiksi sangat diperbolehkan.
Sedikit catatan untuk para orangtua
Mungkin ada baiknya karena anak masih kecil, selain ditanamkan ajaran kebaikan, dilatih pula bagaimana sebaiknya melampiaskan emosi negatif. Perlahan dan terus diulang.
Sekali pasti belum paham. Anak kemungkinan sulit mengendalikan emosi dan berpikir bijak. Lebih baik lagi, jika lewat contoh konkret dari orangtua. Cara-cara pelampiasan emosi negatif yang tepat memang sering abai diajarkan.
Jadi...
Sudahkah Anda punya cara tepatnya? Tetap tersalurkan tetapi tidak merugikan. Tidak ada orang tersakiti. Tidak ada potensi perkelahian dan rusaknya hubungan baik.
Anda tetap puas karena telah mencurahkan. Apa yang Anda lakukan ketika sedang marah sekali?Â