Pagi-pagi sekali pukul lima, semua dibangunkan. Senam pagi dilangsungkan, dipimpin oleh seorang instruktur. Lantas, semua disilakan mandi dan sarapan.
Setelah perut kenyang, kami pun kembali berolahraga. Kali ini kami diajak jalan-jalan mengelilingi bukit, lewati kuburan, berjalan di tanah lapang yang panjang -- di mana tanah itu naik turun -- membuat banyak tenaga terserap. Matahari entah kenapa buru-buru sekali datang. Panasnya membikin cepat letih.
Kami melihat bagaimana di sekitar, pohon-pohon tumbuh subur. Sesekali, kami diajari memungut sampah-sampah yang bertebaran, memasukkan ke kantong kresek, dan membuang di tempat sampah.
Sampai pada suatu tempat, ketika semua sudah berkumpul, pengumuman dilakukan. Siapa yang mendapat juara yel-yel terbaik. Siapa juara umum dari lomba yang digelar. Akhirnya, acara ditutup oleh pembina dari pejabat sekolah.
Nilai yang saya petik
Selama sehari semalam itu, sungguh peristiwa berkesan bagi saya. Pengalaman pertama kali berkemah dengan berbagai kegiatan yang masih rahasia.Â
Ketertarikan dan semangat mengikuti meniadakan ketakutan karena jauh dari orangtua. Ada kakak pembina dan teman-teman pula yang menemani.
Saya belajar bagaimana hidup harmoni dengan alam. Bagaimana menjaga kebersihan di sekitar. Bagaimana saling membantu dan kompak antaranggota regu. Bagaimana pula tetap menjaga kesehatan dengan beraktivitas aktif.
Ada gelak tawa di tengah kelelahan. Ada rasa haru dalam setiap kekompakan. Ada rasa saling memiliki dan memberikan kemampuan terbaik demi kemajuan regu. Beberapa teman pun menjadi sahabat seusai Persami.
Pramuka telah melatih diri saya untuk disiplin. Menjadi pribadi yang kuat, tangguh, hidup lestari dengan alam, dan bekerja sama serta saling membantu.
Selamat Hari Pramuka ke-60, 14 Agustus 2021.
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.
...
Jakarta
13 Agustus 2021
Sang Babu Rakyat