Pernahkah kita sadari, berapa banyak lampu ruangan yang masih hidup selama kita di luar rumah? Sekembalinya ke rumah, lampu itu terus hidup. Listrik mengalir lancar. Padahal tidak digunakan.
Jika memang ada yang harus menyala, seyogianya hanya tertentu, semisal lampu depan rumah, bagian teras, dan dekat dapur. Lainnya tidak perlu menyala. Selain untuk hemat listrik, menjaga pula kualitas bohlam agar lebih awet.
Stop kontak dan peralatan listrik lain
Sejalan dengan lampu, stop kontak juga perlu dicermati. Beberapa stop kontak ada lampunya dan biasanya berwarna merah. Alangkah lebih baik jika itu dimatikan. Boleh jadi, kabelnya dicabut.
Kita tidak perlu repot mencabut kabel-kabel lain yang tersambung di badannya. Listrik sekali lagi lebih hemat. Pengeluaran bisa digunakan untuk hal lain. Dapat juga mencegah terjadi korsleting.
Ada pula peralatan listrik lain yang lampunya terbiasa menyala sebagai pertanda alat itu hidup. Kita malas mematikan karena sering digunakan.
Namun, jika dicermati, menonaktifkan hal-hal kecil begini apabila dikumpulkan dan diakumulasi berhari-hari berpotensi menghemat Rupiah lumayan besar. Berapa lampu dan stop kontak yang telah Anda matikan?
Pendingin ruangan dan kipas
Bagian berikut yang kita sering lupa adalah air conditioner (pendingin ruangan). Kipas manual juga termasuk. Seberapa sering Anda matikan keduanya sebelum keluar rumah?
Pendingin ruangan sangat menyedot listrik. Betapa sayang rumah dingin tetapi tidak ada yang menempati. Freon pendingin ruang habis tanpa berguna.
Kompor gas