Seorang lelaki masuk cepat ke sebuah kamar mandi. Perutnya sakit. Tidak berapa lama, ritualnya selesai. Ia bersih-bersih badan. Ia perhatikan ada sesuatu yang aneh.
Keran air di sebelahnya tidak mau berhenti. Sudah ia putar kencang, tetap air mengalir. Air itu bahkan tumpah dari bak, membanjiri lantai dengan deras, sampai terbuang-buang. Lelaki itu sedikit kesal.
Lantas, ia bertanya pada seorang penjaga. Tanpa merasa bersalah, penjaga itu bilang bahwa keran sudah diatur seperti itu agar air dalam bak selalu penuh. Tetapi, mengapa harus tumpah-tumpah?
Saya baru dari toilet umum. Ilustrasi di atas adalah kejadian nyatanya. Jika berwenang, pasti saya matikan itu keran. Saya langsung teringat betapa berharga air untuk kehidupan manusia.
Mengapa sebagian kita masih sering membuang seenaknya?
Sekilas saya teringat kakak saya nomor dua. Beliau paling rajin mengingatkan istrinya tentang cek segala sesuatu sebelum keluar rumah. Air salah satunya.
Apakah bak mandi sudah terisi penuh? Apakah keran telah diputar rapat sampai airnya tidak menetes? Apakah kabel listrik untuk mengisi air ke tandon sudah dicabut?
Boleh dibilang, kakak saya cermat terkait pengeluaran sehari-hari di rumah. Beliau mewarisi kebiasaan Mama saya yang lebih kepada menjaga agar tidak terjadi apa-apa dalam rumah.
Selain air, ada pula hal-hal lain yang diperhatikan teliti oleh mereka berdua.
Lampu kamar