Momennya langsung aneh. Ada pemikiran menyangka orang-orang di sekitar memandang kita sebagai sepasang kekasih. Seperti contoh di gambar muka. Padahal itu kekasih orang.
Diduga orang, kenal dan janjian
"Mengapa kedua orang ini pakaiannya kembar? Apa mereka kenal? Apa mereka sengaja dan janjian memakainya?" kira-kira demikian dugaan orang. Kita jadi salah tingkah.
Rasa percaya diri berkurang. Tidak banyak yang kita lakukan, bahkan mungkin memilih diam dan cepat-cepat menghindar dari orang yang berbaju kembar itu.
Tidak bisa menjadi pusat perhatian
Sebagian orang bermotif ingin dilihat dan mendapat perhatian dari orang sekitar pada momen tertentu. Sebutlah waktu pesta seperti ilustrasi. Sebagian orang berdandan semenarik mungkin, dengan mengenakan busana terbaik. Sudah dibeli mahal-mahal, saatnya dipakai.
Mereka ingin tampil gagah dan memikat. Mata orang-orang tertuju padanya. Kapan lagi momen menunjukkan busana terbaik selain pesta. Sayang, ketika datang orang berbusana kembar, perhatian terbelah.
Kesan di mana busananya mahal dan apik jadi biasa saja. Ada orang lain ini yang memakai. Ternyata, ada yang menyaingi. Yang bersangkutan seperti sia-sia sudah, bersusah payah berdandan.Â
Betul apa betul? Hehehe...
Bila boleh jujur...
Sebagian besar kita tidak ada yang suka terlihat secara tidak sengaja, berbusana kembar dengan orang lain. Kita ingin menjadi diri sendiri lewat segala hal yang menempel dan terpakai pada diri. Itulah identitas. Betapa jengkel kita jika ada yang menyamai. Hahaha...