Dengan belajar, kita pun menghindari untuk terus merepotkan orang. Taruhlah seperti ilustrasi. Awalnya tidak bisa powerpoint. Setelah belajar, yang bersangkutan bisa.
Dalam bekerja dan membuat bahan paparan berikutnya, ia tidak perlu bertanya pada pemuda itu. Tidak perlu pula meminta pertolongannya. Apalagi guna keperluan pribadi, sebisa mungkin memang kita diajarkan untuk tidak merepotkan orang lain.
Menjadi kritis dan merawat ingatan
Belajar pun melatih daya pikir menjadi lebih kritis. Tidak serta merta percaya akan sebuah berita. Menganalisis dan mengujinya, apakah logis atau tidak.
Kebiasaan belajar juga merawat ingatan. Menunda kepikunan karena otak selalu digunakan. Ada yang baru masuk setiap hari. Kita jadi tahu dan tidak ketinggalan informasi.
Kebahagiaan mendapat hal baru
Dari sisi perasaan, kita tentu suka karena telah belajar hal baru. Ada tambahan ilmu diperoleh. Ada pekerjaan yang dapat terselesaikan baik.
Jawaban-jawaban atas pertanyaan semasa belajar yang didapat juga membahagiakan. Menyenangkan diri sendiri dengan memuaskan rasa keingintahuan lewat belajar.
Memupuk semangat belajar
Lingkungan belajar diperlukan untuk memupuk semangat. Berada di kalangan orang yang sama kepentingannya (juga sedang belajar) akan memantik semangat barang sedikit. Jika tidak ada, pemahaman akan ketujuh mental di atas dapat pula memupuknya.Â
Tidak ada sebuah kesia-siaan dari proses pembelajaran. Baik bagi diri maupun sesama, ilmu, kemampuan, dan keahlian yang diperoleh selalu berguna.