Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memalsukan Surat Swab Positif Covid-19 Demi Libur Bekerja, "Wes Angel-Angel"

14 Juli 2021   21:24 Diperbarui: 14 Juli 2021   21:42 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi swab Covid-19, sumber: shutterstock/cryptographer

Profesional adalah satu di antara sekian banyak nilai mulia yang dianut sebagian besar perusahaan agar terejawantahkan dalam perilaku pekerjanya.

Tahu mana jam kantor, mana jam keluarga. Mampu maksimal bekerja selama jam kerja dan minimalisir gangguan seputar keperluan keluarga. Memberikan tenaga, pikiran, dan fokus perasaan untuk kemajuan perusahaan. 

Tidak membuat alasan yang tidak masuk akal untuk menghindar dari pekerjaan.

Selain pekerja bersangkutan ternilai baik, bos juga suka dan memberi apresiasi positif. Tidak jarang, pekerja yang profesional dilirik untuk mengampu jabatan lebih tinggi. Mendapat penghasilan lebih banyak. Secara langsung, kariernya semakin sukses.

Tetapi sayang...

Tidak semua pekerja bisa demikian. Apalagi semasa pandemi, saat sebagian besar bos tidak bisa mengontrol benar pegawainya oleh sebab tidak bertemu langsung.

Komunikasi via gawai yang hanya mampu dilakukan beberapa jam (tidak mungkin orang selamanya betah di depan laptop), hanya membuktikan keberadaan suara dan wajah. Apa yang dilakukan setelah itu selama jam kerja, tidak ada yang tahu.

Tentu, pekerja yang ternilai profesional tidak perlu mendapat curiga dari bos. Mau bekerja baik di dalam maupun di luar kantor, pekerja itu sama sifatnya. Tetap membaktikan diri untuk perusahaan.

Perhatian justru lebih dikedepankan kepada mereka yang jarang (bahkan sulit) berkomunikasi, kurang berkontribusi, dan kerap membeli alasan yang mengundang banyak pertanyaan. Entah karena faktor apa, pasti ada tipe pekerja seperti ini.

Terjadi kasus...

Beberapa dari merekalah yang saya yakin melakukan tindak penipuan seperti berita yang baru saya baca dari detik.com. Terjadi peristiwa pemalsuan surat swab Covid-19 oleh sejumlah oknum pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun