Tetapi, bagaimana ceritanya jika yang menjadi bawahan berumur lebih dari 40 tahun? Terlepas dari status bos dan bawahan, terjadi interaksi antara orang tua dan anak muda. Sedikit banyak berpotensi menimbulkan:
Kesungkanan dalam hubungan
Baik bawahan tua maupun bos muda, keduanya dalam berhubungan di dunia kerja pasti memiliki sedikit beban untuk menyesuaikan tingkat kesopanan.
Ketika saling berbicara, entah siapa dari keduanya, suatu kali bingung, siapa yang hendak memulai. Bos muda merasa segan karena yang diajak bicara lebih tua. Sebaliknya, bawahan tua merasa tidak sopan, memulai bicara kepada seorang bos.
Ketidakenakan memerintah
Bos muda juga mempertimbangkan usia dalam memberi instruksi atau perintah. Tentu, tidak bisa seenaknya sama seperti ketika ia memerintah bawahan yang lebih muda.
Penghormatan atas usia tetap berlaku. Mungkin, bawahan itu sebaya dengan bapaknya. Ajaran menghormati orang lebih tua sudah dipahamkan sejak kecil.
Ketidaksukaan diperintah
Dari pemikiran bawahan pun, ada kalanya tidak suka atas perintah. Bayangkan, seorang anak muda memerintah orang tua. Apalagi jika tanpa hormat. Meskipun bos, bawahan itu lebih lama bekerja dan lebih tahu tentang kondisi perusahaan.Â
Kendati tidak diperlihatkan -- karena kebijaksanaan seorang tua -- sedikit banyak timbul penilaian seperti itu. Bila semakin tidak senang, boleh jadi bawahan meminta mutasi ke bagian personalia, untuk mendapat bos yang lebih tua.
Bagaimana cara menyikapinya?