Ajaran Mama langsung teringat. Mungkin kalau pembuat konten bertemu Mama, saya tidak bisa bayangkan. Bagaimana bisa makanan dibuang-buang? Tidak disajikan sebagaimana layaknya untuk dimakan?
Belum lagi jika sebagai orang kelaparan. Bagaimana perasaan kita? Menyesakkan dada pasti. Tidak habis pikir, mengapa ada orang yang mungkin kaya tetapi pasti tidak bersimpati, terbukti dengan membuat konten candaan makanan.
Akhir kata...
Kedua contoh itu merupakan peristiwa di mancanegara. Tetapi, tidak menutup kemungkinan, orang kita bakal ada. Kita paling cepat bukan, meniru beberapa hal dari luar?
Sekiranya ada yang hendak membuat konten dengan maksud menghibur para penonton, alangkah lebih baik jika candaan akan makanan dan minuman -- yang mana keduanya tidak diperlakukan selayaknya dan tidak dimakan melainkan terbuang sia-sia -- dikeluarkan dari daftar konten.
Pertimbangkanlah simpati dan empati terhadap sesama. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke luar negeri. Sekarang, di negara kita, sebagian besar sedang susah. Sekadar cari makan, terengah-engah, gegara Covid-19.
Demi kebaikan bersama, mari para pembuat konten, hindari konten seperti itu dan carilah konten lain yang lebih bermanfaat.
...
Jakarta
9 Juli 2021
Sang Babu Rakyat