Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa Sebagian Orang Suka Mendengar Lagu Berulang-ulang?

9 Juli 2021   17:57 Diperbarui: 9 Juli 2021   19:34 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senang saat mendengar lagu berulang-ulang, sumber: net/Ist

Saya sedang menyukai...

Kali ini saya ingin bercerita satu lagu yang terus saya putar. Sebuah grup musik papan atas memikat hati saya. KLa Project. Videonya berjudul "Terpurukku di Sini" pada youtube menemani hari saya.

Bagi Anda yang pernah menikmati panggung musik tahun 90-an, seharusnya tahu. Grup ini termasuk senior dan memiliki penggemar tersendiri. 

Terbentuk oleh Katon Bagaskara (vokal, bass, gitar), Lilo (Romulo Radjadin) (gitar, vokal), Adi Adrian (keyboard, piano, synthesizer) dan Ari Burhani (drum).

Kualitas musiknya tidak diragukan. Beberapa menyabet penghargaan. Contoh lagu lain yang tenar: "Yogyakarta" dan "Tak Bisa ke Lain Hati".

Mengapa saya seperti ketagihan? Sebelum saya jelaskan, silakan nikmati video berkelas berikut.


Satu kata, unik. Penampilan KLa Project yang sudah bagus ditambah menjadi memukau dengan penampilan alat musik tradisional suku Dayak, Sape. Alat musik petik yang mampu menyaingi keindahan dan kenyaringan gitar akustik.

Beberapa pemainnya mengenakan pakaian khas Suku Dayak. Ada nuansa budaya disajikan. Musik pop dengan tradisional menyatu apik. Pesan lagu tersampaikan baik. Katon pun sempat memberi apresiasi kepada para pemain Sape.

Sungguh, penampilan musik berkualitas dan mahal. Saya memang suka jika musisi-musisi modern tampil bersama para pemain alat musik tradisional. Keren sekali. Saya pun merinding. Mengangkat nilai ke-Indonesia-an.

Saya menyadari bukan saya saja yang menilai video itu apik. Anda juga mungkin. Terutama, para warganet yang berkomentar di kolom komentar videonya. Semua sepakat, itu penampilan spektakuler dan sangat layak mendapat standing applause.

ilustrasi Sape dan Musisinya, sumber: ekonomiglobal.com
ilustrasi Sape dan Musisinya, sumber: ekonomiglobal.com
Selain unik, masih ada lagi alasan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun