Seorang lelaki masih di luar kota. Ia berlibur dengan temannya selama tiga hari. Ia begitu menikmati liburan itu. Betapa menyegarkan dan menghilangkan kejenuhan.
Seorang teman menawari untuk menambah liburan. Dengan cepat, lelaki itu menolak. Ia langsung teringat tentang rumah. Ia membayangkan, ada yang tidak bisa ditinggal lama-lama.
Akhir-akhir ini, entah karena kita dianjurkan banyak beraktivitas dalam rumah, saya lihat sebagian teman memutuskan memelihara hewan. Ada anjing, kucing, burung, atau mungkin hamster seperti saya.
Ya, sekarang selain ikan, saya memelihara hamster. Hewan pengerat berukuran lebih kecil daripada tikus. Awalnya saya tidak ada pikiran ke situ.Â
Saat membeli cacing beku untuk para ikan di toko hewan, saya sempat melirik ada sebuah kotak besar berisikan makhluk seperti tikus kecil. Saya amati benar dan betapa unik mereka.
Masing-masing saling menggaruk badan seperti kegatalan. Ada yang sedang makan biji-bijian. Ada yang bermain dengan alat olahraga mini seperti bundaran yang terus berputar jika ada yang berlari di dalamnya.
Karena tertarik dan terpikat dengan kelucuannya, saya bawa pulang empat ekor. Ikan-ikan saya mulai ada saingan dalam beroleh kasih sayang dari saya.
Tidak bisa dimungkiri, hubungan antara tuan dengan hewan peliharaan tidak sekadar kasih makan dan rutin bersih-bersih kandang. Ada yang lebih dari itu.
Teman saat sendirian
Manusia tidak selamanya bisa menemani. Ada waktu bagi tiap pribadi untuk mengerjakan keperluan masing-masing. Saat itu, kita ditinggal sendiri.