Kita seyogianya membuka mata dan hati terhadap lingkungan sekitar. Kita hidup bukan sendiri di dunia. Sudah berapa tenaga kesehatan yang mulai kecapaian bahkan mangkat sebagai pahlawan?Â
Mereka berjuang menyembuhkan para penderita, yang seperti tidak ada habisnya. Pernahkah kita bayangkan, mereka kerap kerja lembur dan hanya punya sedikit waktu -- bahkan mungkin tidak ada -- untuk keluarga? Adakah perasaan kita tersentuh sebagai sesama manusia?
Pada sisi lain, seberapa sadarkah kita sekarang ini, sebagian masyarakat kebingungan dan memerlukan berita benar seputar Covid-19 dan vaksinnya? Jika kita paham betul, tentu tidak akan tersebar berita hoaks yang menyesatkan.
Semua bersatu padu, ingin segera masalah Covid-19 selesai. Bermodalkan simpati dan empati yang seyogianya meningkat karena rasa kemanusiaan, kita melakukan hal-hal yang membantu sekitar, bukan malah merugikan.
Kerelaan untuk mengorbankan kepentingan pribadi
Tidak perlu ditanyakan lagi, bagaimana para pahlawan mengorbankan dirinya untuk negara ini. Tenaga, pikiran, semangat, kehidupan pribadi, bahkan nyawanya, direlakan.
Kita pun dapat meneladaninya. Keinginan-keinginan pribadi untuk bertemu, berkumpul, dan berkerumun dengan orang-orang yang disayangi dapat ditunda sementara waktu.
Keluar rumah sebisa mungkin untuk pemenuhan kebutuhan primer saja, yang tidak dapat dilakukan melalui transaksi elektronik secara daring. Sekarang saatnya, masing-masing ikhlas mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan sesama.
Semua ingin Covid-19 cepat selesai, bukan? Mari, bersikaplah seperti pahlawan dan terapkan nilai-nilainya. Jika semua serempak, saya begitu yakin, kita akan bertahan dan menang melawan Covid-19.
...
Jakarta