Ini cerita lama, tetapi ingin saya bagikan, oleh sebab akhir-akhir ini saya merasakan kembali. Hanya bedanya, saya telah tahu bagaimana cara menanggulanginya.
Waktu itu, karena satu hal yang begitu mengganggu hidup dan mohon maaf saya tidak bisa ulas, saya kesulitan tidur. Tidak perlu bicara tidur nyenyak. Tidur saja sulit sekali.
Mata saya pejamkan berkali-kali. Badan saya telentangkan serileks mungkin. Otak masih terus terjaga dengan gangguan pikiran seputar masalah. Jam demi jam pada setiap malam saya habiskan dengan bergadang.
Hari berlalu, badan mulai terasa tidak enak. Sakit di mana-mana. Efek kurang tidur. Kantung mata tebal, dikira orang sehabis menangis. Konsentrasi bekerja terganggu. Betapa sukar untuk fokus.
Saya mencoba mencari saran dari teman. Salah satu teman berujar, "Sesulit apa pun kamu tidur, jangan sampai minum obat tidur!" Sebuah saran yang tidak perlu tahu, pasti saya lakukan.
Saya sendiri paling ogah minum obat. Jika bukan karena sakit benar dan tidak ada cara tradisional yang efektif mengatasinya, saya sebisa mungkin menjauhi obat.
Karena semakin lama semakin tidak kuat, saya cerita ke orangtua di kampung. Mama datang ke ibu kota. Ditemaninya saya dan didoakannya setiap malam. Ketiga kakak mulai bersimpati.
Dua tip dari kakak saya
Kakak pertama saya yang adalah seorang bos di salah satu perusahaan memberi saran dari pengalamannya. Ia punya banyak tuntutan pekerjaan. Omset per bulan yang cukup tinggi harus dicapai. Beragam tipe pekerja ditanganinya. Ia juga pernah susah tidur.
Katanya, pertama, berserah kepada Yang Kuasa. Tidak semua masalah bisa dipikirkan dan diatasi dengan kemampuan sendiri. Manusia adalah makhluk terbatas.
Ada masanya kelemahan datang. Sepintar apa pun akan kalah dan hilang dengan kelelahan emosi yang terjadi. Saatnya saya pasrah. Kurangi pikiran-pikiran yang membebani dan biarkan waktu yang menjawabnya.
Saya dengar baik karena waktu itu saya di pihak yang lemah dan butuh pertolongan.
Kedua, perbanyak aktivitas fisik. Entah bagaimana cara, usahakan badan lelah karena keringat dan kegiatan manual. Boleh olahraga, menyapu rumah, jalan kaki ringan ke warung dekat, pokoknya dikurangi penggunaan teknologi yang membantu, semisal motor.
Analoginya, ketika tubuh lelah, secara spontan tubuh akan meminta kita untuk istirahat. Tanpa perlu pikir panjang, seketika setelah merebahkan diri di atas kasur, pasti gampang tidur.
Saya terapkanlah itu. Setiap sore setelah pulang kantor, saya sempatkan ke gym kantor. Sembari mengatur pola makan, beberapa hari kemudian tubuh saya lumayan bagus bentuknya. Terutama, saya mendapatkan tidur nyenyak itu.
Kedua tip itu begitu bermanfaat. Puji Tuhan, saya tidak menyentuh obat tidur.
Mengapa saya, sebagian orang, dan mungkin juga Anda, para pembaca, berupaya sebisa mungkin untuk tidur nyenyak? Selain karena badan menjadi bugar dan segar kembali seusai bangun, ternyata ada satu manfaat penting diperoleh dan saya baru tahu.
Ini mungkin yang menyebabkan pikiran kita lebih sehat. Penelitian ilmiah yang diberitakan klikdokter.com mengabarkan:
Sebuah penelitian dari Boston University di Amerika Serikat menemukan fakta yang menggambarkan manfaat tidur untuk kesehatan otak. Saat Anda bangun atau terjaga, protein amiloid-beta akan muncul dan menumpuk di dalam otak.
Protein ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan kerusakan kognitif di otak, seperti terkena penyakit demensia atau Alzheimer!
Ketika kita tertidur, otak akan mengalami “banjir” pembersihan kotoran-kotoran di dalamnya, termasuk protein amiloid-beta tersebut.
Proses pembersihan ini pada dasarnya diatur oleh sistem glymphatic yang bekerja mengeluarkan cairan untuk membawa kotoran keluar. Saat proses cleaning, sel-sel di dalam otak akan mengecil dan membuat ruang-ruang di dalam otak jadi melebar.
Nantinya, cairan dari sistem glymphatic akan masuk ke dalam dan membawa kotoran serta protein keluar dari sistem saraf pusat otak. Pembersihan ini juga berfungsi untuk mencegah terbentuknya plak akibat tumpukan protein amiloid-beta yang bisa merusak saraf-saraf di sekitarnya.
Akhir kata...
Kita mungkin berduit, punya uang banyak, tinggal di rumah mewah, terpandang pula di mata masyarakat. Tetapi, itu tidak menjamin tidur nyenyak bisa dialami. Tidur nyenyak tidak dapat dibeli, meskipun boleh diusahakan.
Orang berduit pun bisa iri melihat gelandangan di jalanan malah dengan mudah tidur nyenyak. Ya, tidur nyenyak masih misteri. Menjadi mimpi banyak orang dan tercatat sebagai salah satu kenikmatan yang tidak ada duanya.
Saya pikir, Anda tidak ada yang tidak mau tidur nyenyak. Kedua tip di atas boleh menjadi saran dalam upaya mencapainya. Doa saya, semoga setiap hari kita selalu dianugerahi tidur nyenyak oleh Yang Maha Kuasa.
Jika masih bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini, betapa pantas untuk kita bersyukur. Apalagi di tengah berita yang sedang carut-marut dan menakutkan di sekitar. Tulisan ini saya tutup dengan sebuah pertanyaan.
Kenikmatan apalagi yang mampu menandingi tidur nyenyak?
...
Jakarta
27 Juni 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H