Seorang ibu sibuk di dapur. Ia menyalakan kompor, membuka bungkus plastik berisi kerupuk, dan menuangkan minyak ke atas wajan. Tidak berapa lama, beberapa kerupuk matang.
Seorang bocah mendatangi diam-diam. Ia mengambil satu demi satu kerupuk yang tergeletak di meja belakang ibu. Ibu itu menoleh. "Nanti dulu, Nak! Tunggu di stoples, baru ambil," katanya sambil sedikit tersenyum.
Itulah kebiasaan saya waktu kecil ketika melihat ibu sedang memasak. Lebih tepatnya menggoreng. Segala gorengan yang baru matang dari kompor, langsung saya "curi". Enak dan renyah saat masih panas. Hahaha...
Termasuk ketika menggoreng kerupuk. Pura-pura saya amati cara ibu menggoreng lalu bertanya basa-basi sekadar mengalihkan perhatiannya. Tangan saya perlahan mengambil kerupuk. Hehehe...
Karena sering melakukan, amatan saya yang awalnya tidak disengaja itu malah terekam baik di otak dan tercatat sebagai pengalaman. Telah saya terapkan setiap menggoreng kerupuk.
Kebetulan saya punya banyak stok kerupuk. Ada kerupuk udang, kerupuk ikan tenggiri, dan rengginang.Â
Berikut saya bagikan tip ringan agar kerupuk dapat tergoreng dan matang sempurna.
Jemur kerupuk
Pada proses pembuatan segala kerupuk, pasti ada sesi penjemuran di bawah sinar matahari. Tetapi, kita tidak bisa jamin, apakah saat dijual di pedagang, bahan kerupuk bebas dari cipratan air semisal hujan.
Kita boleh menjemurnya sekali lagi waktu siang. Ini agar kerupuk mengembang sempurna ketika digoreng. Taruh beberapa waktu dan bila senggang, amati. Jaga dari serangan kucing setempat.