Saya terbiasa mengucapkan terima kasih kepada siapa saja penjual yang telah mengenyangkan perut. Saya tidak mampu membuat mi yang panjang dan kenyal itu.
Saya tidak pandai meracik suwiran ayam bersama kuah cokelatnya sebagai lauk mi. Saya tidak punya waktu untuk membentuk es kotak dan menyajikannya berupa es teh manis yang menyegarkan itu. Saya berterima kasih atas segala upaya penjual menyediakan makanan dan minuman.
Menurut Anda, apakah aneh? Mungkin saya bisa mendapat sepuluh ribu dari hasil kerja dan pikir, tetapi saya tidak bisa memperoleh dan menikmati mi ayam yang enak itu tanpa bantuan si penjual.
Sampai sekarang, masih saya terapkan kebiasaan itu, bahkan kepada penjual warung kelontong. Saya mendapatkan barang tanpa harus berjalan kaki jauh-jauh. Cukup ke warung terdekat. Hemat waktu dan tenaga.
Lima makna dari ucapan terima kasih
Rata-rata, kita berucap terima kasih karena seseorang telah menolong kita. Pernahkah kita sadari, jika dimaknai dan dirasakan mendalam, terima kasih bukan sekadar ucapan.
Pengakuan bahwa hidup tidak bisa sendiri
Tidak ada yang sanggup menyanggah bahwa orang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Baju yang kita kenakan, makanan yang kita nikmati, rumah yang kita tinggali, semua berkat bantuan orang.
Terima kasih adalah sebuah pengakuan dari hati nurani yang menyatakan keterbatasan kita sebagai manusia penuh kekurangan, yang hanya bisa ditutupi oleh kelebihan orang lain.
Apresiasi atas bantuan orang
Setelah dibantu, ucapan terima kasih bermakna penghargaan setinggi-tingginya atas upaya jerih lelah yang diberikan orang, baik berupa pikiran, tenaga, uang, waktu, maupun lainnya.