Seorang lelaki baru bangun tidur. Matanya membuka lebar di tengah kegelapan. Ia menyalakan lampu. Ia menengok ke atas sejenak. Tanpa disadarinya selama ini, bagian atap ruangan kamarnya mulai menghitam.
Ia tidak pernah memperhatikan itu. Banyak laba-laba membangun sarang di sana-sini. Debu-debu saling berlekatan, membentuk seutas tali yang berkibar-kibar seperti hampir jatuh bila tertiup angin kencang.
Menurut Anda, kegiatan bersih-bersih rumah itu pekerjaan siapa? Apakah hanya ibu yang harus melakukannya? Atau Anda, sebagai suami atau anak boleh membantunya?
Jika kita sadar kebersihan adalah sebagian dari iman dan merupakan tabungan untuk menjaga kesehatan, seharusnya tidak ada pemetaan siapa yang harus bersih-bersih rumah. Semua merasa perlu melestarikan kebersihan dalam rumah.
Mulai dari menyapu kotoran, mengelap jendela, membersihkan pekarangan, mengepel lantai, menghilangkan debu dari atas meja dengan kemoceng, merapikan tempat tidur dan mengecek kolongnya, cuci piring, menyetrika baju, dan masih banyak lagi. Ibu-ibu lebih tahu.
Ibu-ibu rumah tangga sepertinya tidak berat pekerjaannya. Tidak berpikir keras di kantor dan bertemu klien yang bermasalah. Tetapi, bila diamati benar, betapa capek mereka bekerja.
Selama sehari hanya dalam rumah mengurusi segala yang kotor dan membersihkannya. Belum lagi ditambah mengurus anak dan suami. Maka tidak heran, sebagian ibu tidak sempat mempercantik dirinya.
Dari sekian banyak pekerjaan rumah, ada satu yang biasanya kerap lupa kita lakukan. Membersihkan sawang. Ini termasuk kotoran yang perlu dihilangkan karena tidak enak dipandang.
Fenomena rumah banyak sawang
Biasanya, rumah banyak sawang hinggap, gampang ditemui di sekitar kita. Jika ada tulisan "dijual" di depan pagar, rumah kosong dalam kurun waktu lama, atau gedung roboh yang terbengkalai.
Sawang berkumpul di sana. Dari tampilan teras, sudah terlihat sawang bergelantungan. Masuk ke dalam -- jika dibolehkan -- semakin banyak sawang. Bonus lagi ada haha hihi misteriusnya jika rumah kosong.
Banyak sawang menandakan bahwa penghuni rumah malas bersih-bersih. Selain itu, rumah tidak ada penghuninya sehingga laba-laba bebas berkeliaran dan debu-debu saling melekat.
Tip membersihkan sawang
Kita pasti sepakat, sawang seyogianya dibersihkan. Berikut langkah-langkah saya membersihkannya, agar efisien dan bersih sempurna.
Siapkan tangga atau kursi
Berhubung sawang kebanyakan di dinding dan dekat atap rumah bagian atas, sementara kita tidak cukup tinggi untuk mengambilnya, sediakanlah tangga lipat atau kursi sebagai tempat berpijak. Jika perlu, ada orang yang memegang di bawah saat kita naik. Ini untuk keselamatan agar kita tidak jatuh.
Matikan kipas atau tutup jendela
Sawang adalah kotoran yang mudah tertiup angin. Sedikit angin berembus, sawang akan jatuh dan hilang entah ke mana. Kita jadi repot lagi mencarinya.Â
Oleh sebab itu, tutuplah sebentar pintu yang terdekat dengan sawang atau jendela yang terbuka lebar. Tidak apa-apa, berpanasan sejenak. Yang penting sawang tidak berantakan.
Rangkai sapu
Jika dengan tangga atau kursi kita belum bisa menyentuh sawang, sapu yang kita gunakan boleh ditambah panjangnya dengan dirangkai bersama tongkat kayu. Kita ikat kuat di tengah dan pastikan kepala sapu sampai ke sawang.
Sentuh perlahan dan putar
Sawang punya karakter gampang melekat. Saat membersihkan, sebaiknya kita tidak mengibaskan sapu terhadap sawang. Ini membuat sawang jatuh dan berserakan.
Sentuh saja sawang dan putar perlahan sapu. Sawang akan melekat dan melilit pada kepala sapu. Dinding dan atap bersih, tanpa sawang berjatuhan ke lantai.
Lepas pelan dan masukkan ke tong sampah
Terakhir, ambil sawang yang melilit itu dengan tangan secara perlahan. Ini guna memastikan semua sawang terbuang. Tidak ada yang kabur terbawa angin. Jadi percuma pula pembersihannya. Lalu, masukkan sawang tersebut ke dalam tong sampah.
Akhir kata...
Sebagian kita memang tidak rajin membersihkan sawang serajin menyapu dan mengepel lantai. Sawang juga tidak begitu saja muncul mengotori dinding.Â
Sawang butuh beberapa waktu untuk mengendap dan jelas terlihat. Tetapi, sebaiknya kita tidak lupa, jika sudah cukup mengganggu, lebih baik dibersihkan.
Jadi, seberapa sering Anda membersihkan sawang? Jangan lama-lama lho! Selain karena tidak enak dipandang, nanti bila ada tamu berkunjung, dikira rumah Anda angker lagi. Lama tidak ada penghuninya.
Selain tidak nyaman, tamu jadi takut lama-lama bertamu. Hahaha...
...
Jakarta
14 Juni 2021
Sang Babu Rakyat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI