Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Merayakan Punahnya Tombol Tidak Menarik

5 Juni 2021   05:21 Diperbarui: 5 Juni 2021   05:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perayaan, sumber: kabarjombang.com

Terima kasih, Admin. Terima kasih banyak. Betapa saya dan sebagian Kompasianer berbahagia seusai mengetahui ada sesuatu yang berubah selepas kemarin.

Saya tidak tahu siapa dari Admin Kompasiana yang memutuskan kebijakan ini. Saya tidak tahu pula, siapa yang akhirnya secara teknis menghapus tombol yang bagi sebagian Kompasianer ternilai menjengkelkan itu.

Nilai yang seharusnya berdampak baik, tetapi malah menjatuhkan semangat berkarya. Nilai yang sesekali menimbulkan salah paham antarKompasianer. Nilai yang tidak pernah ingin ditekan, tetapi tertekan karena kecepatan memberi nilai atau jempol terlalu besar di layar ponsel yang cukup kecil.

Nilai itu telah didebatkan lama oleh sebagian Kompasianer, diminta untuk dikebumikan saja, dan akhirnya terlaksana. Saya senang, sejak Jumat, 4 Juni 2021 kemarin, nilai tidak menarik yang berwarna abu-abu itu sudah menghilang.

Tinggallah enam nilai yang benar-benar sebuah apresiasi, berupa menarik, bermanfaat, inspiratif, menghibur, unik, dan aktual. Bagi saya, langkah penghapusan ini sudah benar.

Saya yakin, sebagian besar tulisan, terutama yang berupa hasil olah pikir seseorang, mengandung salah satu unsur dari keenam nilai itu. Meskipun oleh sebagian Kompasianer dianggap tidak bernilai -- saya kira betapa jarang, bagi penulisnya sendiri adalah baik untuk menjaga semangat menulisnya, dengan tidak mendapat nilai tidak menarik.

Ya, dulu, jika bagi saya tulisan itu terasa kurang sehingga saya tidak bisa memberi nilai, saya memilih untuk hengkang saja tanpa memberikan nilai tidak menarik.

Nilai itu hanya mengendurkan semangat menulis.

Bersyukur, per kemarin, sudah wafat. Terima kasih ya, Min. Sekali lagi, terima kasih. Sebuah terobosan yang apik dan bermanfaat. Kompasiana sebagai rumah kita bersama menjadi semakin nyaman untuk ditinggali.

...

Jakarta

5 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun