Seorang lelaki bangun lebih cepat pagi itu. Kendati tidak ada kewajiban masuk kantor, ia bersiap-siap mengikuti upacara yang berlangsung sekali setahun.
Segera ia membersihkan diri dalam kamar mandi. Ia membuka rak pakaian. Ia mengambil sebuah kemeja putih. Ia mengenakannya, lalu lekas menghidupkan laptop di atas meja.
Tahun ini masih pandemi. Pelaksanaan kegiatan yang menyebabkan kerumunan dianjurkan sebisa mungkin dihindari. Protokol kesehatan diterapkan seketat dapat.
Upacara memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021, tidak terkecuali. Saya sebagai salah satu warga negara dan juga tugas kantor, mengikutinya secara virtual pagi ini.
Pelaksanaan upacara
Berdasarkan jadwal acara yang tersebar di grup kantor, upacara direncanakan dimulai pada pukul 07.45 WIB dan berakhir pukul 08.35 WIB. Acara terdiri dari Acara Persiapan, Acara Pendahuluan, Acara Kebesaran, dan Acara Penutup.
Upacara dilaksanakan di halaman Gedung Pancasila (dalam kompleks Kementerian Luar Negeri), dan diikuti oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, tenaga kesehatan, dan pelajar. Peserta lain ikut secara daring.
Pembacaan Teks Pancasila dilaksanakan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dilaksanakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Amanat Inspektur Upacara disampaikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Sementara pembacaan doa oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sepanjang saya mengikuti acara selama kurang lebih 50 menit, upacara berlangsung lancar, tertib, dan khidmat. Bapak Presiden dalam amanat Beliau, mengajak seluruh warga negara untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.