STNK rentan hilang
Dari pengalaman saya, alangkah lebih baik jika STNK tidak dijadikan satu dengan kunci sebagai gantungannya. Boleh ditaruh di dompet atau tas, atau barang lain sebagai penyimpan yang mudah kita bawa.
Saat STNK disimpan dalam dompet yang digantungkan pada kunci, rentan hilang. Jika kawat lingkaran di gantungan tipis dan ujungnya menganga seiring karena seringnya digunakan, apabila tidak sadar, ujung kawat pada dompet dapat terlepas.
Lalu jatuh dan hilang entah di mana. Selain itu, bila kunci hilang, otomatis STNK juga ikut hilang. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kalau kunci masih ada cadangannya, tidak apa-apa. Sementara STNK? Hanya satu yang asli.
Berkendara tanpa STNK di jalan raya sama saja melanggar peraturan dan menguji nyali jika tiba-tiba tertangkap pemeriksaan. Karena ini, STNK wajib sekali disimpan baik-baik.
BPKB di bagasi motor
Di tengah kekesalan dan kecemasan saya karena mungkin telah menghilangkan, seorang teman lain -- bukan teman yang kehilangan -- sedikit berceloteh.Â
"Iya itu Mas, saya juga sebal dengan orang-orang yang taruh BPKB dalam bagasi motor. Coba bayangkan! Kalau motor itu diambil orang, bukannya sama saja kita menjualnya gratis? BPKB itu sekalian dicurinya! Otomatis orang itu memilikinya secara resmi!"
Kurang lebih seperti itu ceritanya. Saya tertegun. Saya juga kerap dahulu meletakkan BPKB dalam bagasi motor. Kepraktisan saja, mana tahu suatu waktu dibutuhkan.Â
Sayangnya, saya tidak selalu cek kondisi BPKB itu seperti apa. Tertumpuk di bagian dasar setelah jas hujan. Alhasil, sebagian kertasnya lembap. Langsunglah saya keringkan. Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi taruh BPKB di sana.
Tindak lanjut kehilangan