Bagaimana mengatasinya?
Saya yakin semua orang pasti terlahir punya keunikan masing-masing. Jika telah diterima bekerja, tentu ada alasan atau karena kompetensinya. Mereka dianggap dapat berkontribusi untuk kemajuan pekerjaan.
Jika seiring waktu berjalan, perlahan kontribusi hilang karena satu dua hal (semisal tidak ingin mengembangkan diri, terlalu tua untuk belajar, malas bekerja, demotivasi, atau banyak masalah keluarga), sekiranya menurut hemat saya, perlu ada pembinaan.
Bukan hanya untuk yang bersangkutan, tetapi menjaga perasaan semua pegawai. Siapa yang mau bekerja sama dengan orang itu? Mau ditinggalkan, tidak bisa, karena itu rekan satu kantor. Hendak diikutkan bekerja, tidak ada kontribusi.
Mungkin, atas orang itu, dapat dilibatkan dalam hal teknis yang remeh-temeh, semisal persuratan atau koordinasi sepele dengan pihak terkait. Tidak sampai berpikir dan mengerjakan tugas tidak apa-apa, yang penting namanya tidak asal ikut dalam laporan. Sama-sama enak dan tidak ada yang keberatan.
Dari Business Lounge Journal, dituliskan beberapa poin yang dapat dijadikan solusi membina free rider.
Marshall Goldsmith memberikan salah satu saran bagus yakni dengan mengadakan pertemuan dengan seluruh anggota tim untuk membahas tentang bagaimana meningkatkan kinerja keseluruhan tim, sehingga anggota yang dimaksud (baca: free rider) tidak akan merasa terpojok. Dengan catatan:
- Pemimpin tim harus mendorong setiap anggota tim berbagi satu sama lain mengenai cara meningkatkan kontribusi masing-masing terhadap tim. Pemimpin perlu mendorong supaya diskusi yang terjadi tetap positif dan membangun.
- Selanjutnya, pemimpin turut bersuara dan mengemukakan pendapat. Ketika sudah menemukan kata sepakat mengenai bagaimana meningkatkan kinerja tim, maka saatnya pemimpin mengikat komitmen dan menyuntikkan motivasi tim untuk bekerja optimal.
- Pertemuan ini perlu dilaksanakan rutin, sehingga dapat dievaluasi dari hasil pertemuan sebelumnya.
Bagaimana jika masih bermasalah? Perlu dilakukan pendekatan persuasif personal. Pertama, mungkin bisa dicoba pendekatan dengan meminta salah satu anggota tim yang dekat dengannya untuk mendekati dan berbicara dengannya.
Bisa juga pemimpin tim terjun langsung untuk mendekati dan berbicara dari hati ke hati dengan anggota tersebut. Tanyakan apa masalahnya dan kendala apa yang dihadapi dalam bekerja, dan nyatakan bahwa pemimpin dan segenap anggota tim bersedia membantu.
Berikan keyakinan bahwa kontribusinya sangatlah penting demi menunjang kesuksesan tim, dan tanpa kerja sama baik darinya, tim tidak akan berhasil. Suntikkan motivasi dan berikan energi positif padanya.
Jika ia punya keinginan untuk berubah, maka berikan kesempatan baginya. Namun, jika masih tidak berubah juga, jangan ragu untuk melepaskannya dari tim.