Masa liburan hampir tiba. Orangtua murid-murid berdatangan ke sekolah. Mereka antre masuk ke kelas. Ada rasa mendebarkan dalam hati. Satu dua orangtua saling memandang.
Seorang guru masuk. Tangannya membawa bertumpuk-tumpuk buku, bersampul biru, dengan bernama tiap-tiap murid di muka buku.Â
Apa catatan prestasi yang Anda punya? Jika bingung, setidaknya ada rapor. Semasa kecil, kita begitu menantikannya, seperti ilustrasi di atas -- tentu kejadian itu sebelum Corona.
Jika nilai tercatat bagus, kita diberi hadiah oleh orangtua. Jika jelek, kita diharap belajar lebih rajin lagi. Mungkin ada pula catatan prestasi lain, yang Anda buat dengan beragam bentuk.
Prestasi menulis saya
Hingga Minggu, 16 Mei 2021, prestasi menulis saya sebagian terekam jelas di data statistik akun Kompasiana. Selain ada wajah saya yang ganteng itu -- narsis sedikit bolehlah ya, wakakaka, ada pula angka-angka pencapaian yang bisa bicara.
Jumlah artikel
Bersama tulisan ini, telah terbit 455 artikel, dengan status 450 artikel -- jika ini termasuk -- telah disematkan label pilihan oleh Admin. Ada 31 artikel di antaranya, beroleh kehormatan mendapatkan posisi Artikel Utama.
Sebuah pencapaian yang cukup bagus bagi saya. Setidaknya, banyaknya artikel telah melebihi jumlah hari dalam setahun. Rata-rata, artikel berupa tulisan fiksi dan opini (kanal sosial budaya dan gaya hidup).
Lima buku kumpulan cerpen terbit
Ada lima buku kumpulan cerpen saya telah terbit. Total, 119 cerpen dibukukan. Kelimanya sudah mendarat di Perpustakaan Nasional dan tangan sebagian pembaca.Mereka adalah "Juang" (YPTD, 2020), "Kucing Kakak" (guepedia, 2021), "Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan" (guepedia, 2021), "Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden" (guepedia, 2021), dan "Pelajaran Malam Pertama" (guepedia, 2021).
Punya banyak teman
Selama ber-Kompasiana, saya punya banyak teman menulis. Saya tergabung dalam dua grup, yaitu "Menulis Bersama KPB & KP" dan "Inspirasiana". Ada beberapa tokoh dari grup tersebut yang menginspirasi saya.
Pertama adalah guru saya, Bapak Khrisna Pabichara (akun Khrisna Pabichara). Dari beliau, saya belajar melimpah seputar Bahasa Indonesia. Kedua dan ketiga adalah Romo Bobby (akun Ruang Berbagi) dan Bapak I Ketut Suweca (akun I Ketut Suweca). Dari beliau-beliau, saya memperoleh wawasan luas dan pengetahuan seputar literasi.Â
Para sosok selebihnya, sama berharganya dan saya simpan dalam hati. Tidak cukup jika harus saya tuliskan satu demi satu, saking banyaknya. Terima kasih, Bapak Ibu semua, telah berkenan menemani saya selama menulis di Kompasiana.
Pernah nongol di halaman muka Kompas
Ini impian saya dan telah terjadi. Saya begitu suka dan terpukau saat membaca kolom opini Kompas.com, terlebih tulisan Bapak Jaya Suprana. Beliau adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan. Tulisan seputar humaniora beberapa kali berhasil menggugah hati saya.
Saya ingin seperti Beliau. Tulisan muncul di halaman Kompas.com. Dari 31 Artikel Utama saya, saya begitu bersyukur, lewat Kompasiana, saya telah mewujudkannya. Ada beberapa yang tampil di sana. Salah satunya: "Urgensi Budaya Salam pada Era Kekinian".
Lantas, apa perlunya mencatat prestasi diri?
Mungkin ada yang menganggap, saya terkesan pamer dengan menuliskan ini. Ingin menunjukkan kelebihan dan kebolehan. Silakan. Setiap orang bebas berpandangan. Saya menghormatinya.
Saya pribadi tiada maksud seperti itu. Ini hanya untuk diri sendiri. Ada saatnya kita wajib belajar mencintai diri, mulai dari kita sendiri. Berikut manfaat yang saya dapat dengan menggoreskan catatan ini:
Tolok ukur pencapaian target
Setiap kita pasti punya target. Berumur dua puluh tahun, sudah punya apa. Tiga puluh tahun, telah berkeluarga. Empat puluh tahun, karier cemerlang. Lima puluh tahun ke atas, pandai berbagi pengalaman dan menginspirasi banyak orang. Itu kira-kira contohnya.
Demikian pula target menulis. Saya pribadi ingin menulis satu hari satu artikel. Meskipun kenyataannya, ada hari di mana saya tidak menulis, ada hari pula di mana saya menulis lebih dari satu artikel.
Jadi, kalau ditotal keseluruhan, jumlah artikel 455 dengan pembagi setahun (365 1/4 hari), saya telah menulis 1,24 artikel per hari. Berhasil! Target tercapai. Saya senang.
Penyemangat jika jatuh
Ada kalanya kita jatuh, terkena masalah, sampai tergeletak tidak berdaya. Orang-orang tidak bisa diharap selamanya akan selalu ada dan menolong. Kita beberapa kali wajib bangkit sendiri. Dengan melihat dan membaca kembali prestasi diri, ini sedikit banyak menyalakan semangat hidup yang hampir padam.
Ada rasa bangga, telah bermanfaat. Ada rasa suka, sudah menginspirasi sebagian orang. Melihat lagi bahwa diri punya talenta dan keunikan di bidang tertentu. Seperti itu saya perlakukan catatan prestasi menulis ini.
Penentuan sasaran berikutnya
Jika target tercapai, mau apa lagi ke depan? Orang tentu ingin berkembang dan terus berkembang, melengkapi diri dengan berbagai keahlian baru atau memantapkan kompetensi yang telah dipunyainya lebih mendalam.
Seperti menulis. Ingin bisa menulis banyak gaya. Ingin lebih tajam dalam menganalisis. Ingin pula bisa menyajikan sumber data yang lebih akurat dan lengkap. Saya? Ingin mencetak lagi beberapa buku cerpen. Lima belum cukup. Kalau bisa minimal sepuluh. Maka hadirlah motivasi untuk terus menulis.
Penetapan saat istirahat dan memberi hadiah
Dengan mengetahui bahwa kita berprestasi, maka saatnya sesekali boleh beristirahat. Memberi waktu bagi diri menikmati hal-hal lain yang lebih menyegarkan dan menenangkan.
Seraya itu, sangat boleh kita beli sesuatu untuk menggembirakan hati. Segala pencapaian boleh dihargai dengan hadiah. Dari yang kecil-kecil saja, semisal makan enak.Â
Ingat! Meskipun kita harus berbuat baik untuk orang lain, ada beberapa momen kita wajib peduli dengan diri sendiri. Orang yang gagal memperlakukan dirinya dengan baik, pasti gagal pula memperlakukan orang lain dengan baik. Bukankah diri sendiri dan orang lain adalah sama-sama manusia, yang wajib dimanusiakan?
Demikianlah prestasi diri saya ini tercatat. Tidak terasa setahun berlalu. Saya masih kuat dan bersemangat menulis. Masih rela dengan senang hati berbagi pandangan dan pemikiran, kendati sesekali tidak banyak pembacanya.
Apabila tulisan ini bermanfaat bagi Anda, saya begitu bersyukur. Mari, tetap semangat memberi manfaat lewat apa pun caranya.
...
Jakarta
16 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H