Semua siswa ingin mendapat nilai bagus. Semua berharap lulus ujian, sehingga tidak tinggal kelas atau mengulang SKS -- jika mahasiswa. Saya salah satu di antaranya.
Dari sekian banyak soal ujian yang pernah saya kerjakan, sejak sekolah dasar hingga kuliah, ada dua tipe soal yang kerap muncul. Pertama berupa pilihan ganda.
Ada sebuah pertanyaan atau narasi soal dijelaskan, lalu disertakan jawabannya berupa pilihan ganda. Waktu SD, saya menemukan tiga buah -- A, B, dan C. Naik ke SMP, bertambah satu. D. SMA dan kuliah, lengkap lima buah. Sampai E.
Yang kedua adalah uraian. Di sini, saya dihadapkan pada sebuah pertanyaan, yang isinya berupa jawab lengkap -- saat SD dianjurkan, dan narasi hafalan berupa baris-baris kalimat.Â
Tipe soal uraian ini saya amati semakin tidak digunakan dan mulai hilang sejak ujian bersistem Lembar Jawab Komputer (LJK) diterapkan.Â
Komputer hanya membaca jawaban berdasarkan arsiran pensil pada lingkaran pilihan ganda yang dipilih. Saya tidak tahu, anak-anak zaman sekarang mengalami tidak ya, soal uraian seperti ini?
Lebih suka yang mana?
Soal pilihan ganda
Jujur, waktu kuliah, saya dan beberapa teman, ketika mendengar pertama kali dari pengawas ujian bahwa soalnya berupa pilihan ganda, ada rasa sukacita menggemuruh dalam dada. Betapa lebih ringan dalam menjawabnya. Betapa lebih cepat dan lebih praktis menyelesaikannya.
Telah ditunjukkan jawabannya