Mungkin kisah saya hampir sama dengan Anda. Kita tidak bisa berkumpul leluasa tahun ini. Tetapi, sebagai wujud kehangatan perhatian, bisa kita gunakan alternatif parcel Lebaran. Dapat kita kirimkan ke orang-orang yang kita sayangi.
Bentuknya beragam. Ada yang berisi kue kering, makanan kaleng, mi instan, sirup, kecap, sambal, dan lainnya, yang terserah kita, berdasarkan selera masing-masing dan kondisi keuangan di dompet.
Tentu, bukan dari nominal harga barang kita melihat makna. Tetapi, bentuk kasih sayang yang masih terjaga, terbukti dengan kiriman parcel itulah yang lebih penting.Â
Kita masih ingat guru-guru yang berjasa mendidik kita. Kita masih ingat teman-teman sepermainan dahulu. Kita masih ingat pula saudara-saudara jauh di kampung.
Ada tali persaudaraan yang tidak terputus, bahkan semakin erat. Ada silaturahmi yang tidak lekang oleh jarak. Ada pula pelaksanaan protokol kesehatan yang secara langsung diterapkan, dengan untuk sementara menjauhi kerumunan, lewat tidak hadir dalam pertemuan. Silaturahmi daring bisa menjadi alternatif.
Demikianlah cerita saya, keindahan kenangan seorang Nasrani di bulan Ramadan. Semoga, teman-teman Muslim dapat menjalankan ibadah puasa sampai selesai. Sehat selalu.
...
Jakarta
7 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H