Saya punya seorang teman. Ia akan begitu marah ketika tahu keburukannya dari orang lain, tidak secara langsung berasal dari mulut saya. Seketika ia akan merenggangkan hubungan dan menjaga jarak dengan saya.
Ia menganggap saya tidak bisa menjaga privasinya sekaligus telah menjelekkannya sebagai bahan omongan dengan orang. Ia suka ditegur, tetapi tidak lewat gosip.
Kita pasti sepakat, membicarakan keburukan orang -- meskipun itu mengasyikkan dan serasa kita lebih baik darinya -- adalah sebuah gosip. Ini harus dihindari dan dikurang-kurangi jika sering dilakukan. Entah kenapa, saya agak sulit percaya, bahwa perubahan bisa terjadi instan. Kebiasaan buruk hilang total karena perlahan tidak dikerjakan.
Berdasarkan KBBI, gosip diartikan obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan. Sedangkan menurut sumber:
Sebagian besar peneliti mendefinisikan gosip sebagai pembicaraan tentang seseorang yang tidak hadir dan berbagi informasi yang tidak banyak diketahui.
Jika KBBI mengulas gosip sebagai obrolan tentang orang lain, sebagian besar peneliti lebih menekankan bahwa gosip adalah pembicaraan tentang seseorang yang tidak hadir.Â
Contohnya, si A sedang makan siang hanya dengan si B di atas meja makan. Sambil mengunyah, mereka asyik berbicara soal si C, yang sudah diundang untuk makan bersama tetapi tidak hadir. Dari rumusan sebagian besar peneliti, ini termasuk gosip, terlepas apa yang sedang dibincangkan.
Menurut saya ini menarik diulas. Mengapa? Karena tidak selamanya membincangkan orang berarti negatif. Kita sebagai orang yang kerap belajar tentang kehidupan, butuh contoh konkret dari orang-orang yang telah berpengalaman, untuk bahan pembelajaran.
Semisal: si B berkata pada si A, "Kemarin si C bilang pada saya, bahwa ia jatuh terpuruk utang. Ia dan sekeluarga menjual rumahnya yang besar itu, lalu membeli rumah kecil yang lebih murah."
"Sisa lebih uang digunakan untuk melunasi utang. Ia memilih berjuang dan bangkit, serta tidak merepotkan orang dengan mengambil pinjaman pada mereka. Ia akhirnya rela, hidup sederhana, yang penting bebas dari cekikan utang."
Di atas adalah gosip. Syarat si C yang sedang dibincangkan tidak hadir, terpenuhi. Bagi si A, informasi tentang si C itu baru diketahuinya, sehingga syarat "berbagi informasi yang tidak banyak diketahui" terpenuhi.
Tetapi, apakah itu buruk?
Mencari teladan
Si C adalah teladan yang patut dicontoh. Dalam masalahnya, ia memilih berjuang dan meletakkan ego, tidak memusingkan omongan tetangga yang mungkin akan menyepelekannya setelah hidup di rumah kecil.
Ia rela berubah dari hidup bermewah-mewah, menjadi sosok yang sederhana. Sikap ini adalah sungguh baik dan patut diberitakan.
Memupuk motivasi
Untuk apa si C melakukan itu semua? Tentu karena ia begitu sayang dengan keluarganya. Keluarga adalah motivasinya bekerja dan melanjutkan kehidupan. Keluarga lebih penting darinya daripada kekayaan.
Mengingatkan kita lagi, keluarga adalah motivasi utama dalam setiap niat dari perbuatan kita. Sudahkah kita berbuat sebaik-baiknya untuk keluarga?
Memecahkan solusi
Apa solusi dari masalah si C? Bukan dengan merepotkan orang melalui pinjaman pada mereka, tetapi dengan cara menjual rumahnya. Ini bisa menjadi alternatif masukan bagi kita, jika suatu waktu juga terlilit utang seperti si C.
Pada kenyataan, pembahasan tentang perbuatan baik memang sulit jika tidak menyertakan subjek atau pelakunya. Nanti kita disangka mengada-ada lagi. Dikira mengarang, karena mengabarkan berita yang belum pasti terjadi. Dituduh bergosip, karena tidak bisa membuktikan itu benar atau tidak.
Kesimpulan
Gosip tidak selamanya buruk, jika maksud baik mendasarinya. Membicarakan orang untuk belajar teladan, memupuk motivasi bagi diri, sekaligus membantu memecahkan masalah.
Sangat buruk dan wajib dihindari, ketika itu menjatuhkan, menjelekkan orang, berkata perihal yang tidak benar, dan membuat kita sombong karena tidak sepertinya. Sayangnya, kita sulit memisahkan dan sering terombang-ambing di tengah batasan kedua itu.
Jujur, kita lebih sering jatuh ke sisi buruknya.
...
Jakarta
6 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H