Mereka begitu sabar dan telah menyerahkan segalanya untuk kehidupan para muda. Dengan sadar benar akan hal ini, keikhlasan memberi waktu untuk mendengar, meskipun bosan, terjadi begitu saja.
Esok para muda sepertinya
Esok, entah berapa tahun lagi, para muda juga menjadi tua. Memiliki anak dan cucu seperti mereka. Ingin pula setiap perkataan didengarkan dan lebih jauh dipatuhi, bila berbentuk nasihat.
Jika para muda ingin hal itu terjadi, seyogianya melakukan terlebih dahulu, dengan setia mendengarkan cerita para tetua. Anggap saja investasi, yang suatu saat akan dipetik buahnya dari anak dan cucu para muda.
Apa pun itu, memberi waktu untuk mendengar cerita para tetua bukanlah hal sia-sia. Selain para muda bisa memetik hikmah, itu juga bentuk pengabdian dan penghormatan. Para muda telah terhitung sebagai anak yang berbakti.
Sebaiknya tidak bermain gawai saat itu. Pandang wajah para tetua dengan sopan. Tampilkan antusias yang mungkin terpaksa dibuat-buat. Dan terapkan taktik di atas untuk mengusir kebosanan.
Semoga, para muda berhasil mendengar cerita yang sesekali menjenuhkan itu sampai selesai. Ditangkap pula sudah menghargai oleh para tetua.
...
Jakarta
4 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H