Babi berjalan menunduk. Ia tahu, siapa pun di depannya, harus dihormati.
Ia merendahkan kepala. Ia meletakkan wibawa. Kendati ia paham, ia sudah tidak punya wibawa. Di hadapan sebagian mata. Sejak lama.
Ia tidak salah berbuat tetapi terus saja diumpat. Ia hanya tertidur tetapi dikambinghitamkan seperti pelacur. Ia dituduh menjual diri untuk mendapat kekayaan materi.
Meskipun begitu, ia tetap menunduk.
Matanya menatap ke bawah.
Pertanda ia malu, sosok yang dianggapnya lebih maju, ternyata pola pikirnya cuma segitu.
...
Jakarta
29 April 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H