Selepas makan, kami akan berdoa. Saya ingat, Mama akan memberikan giliran kepada kami, satu demi satu, untuk mendoakan keluarga, terutama orangtua supaya sehat selalu dan diberkati, sehingga bisa terus mencari uang untuk membiayai sekolah kami.
Kakak adik beroleh hikmat dari Tuhan, jadi sekolah terus lancar. Meskipun tidak bersama kami, paman, bibi, sampai opung, pun tidak lepas didoakan. Terakhir, ditutup doa untuk bangsa dan negara.
Demikianlah cerita saya dulu saat kecil. Momen indah yang saya harapkan terjadi kembali. Ketika semua berkumpul di rumah, kami sekeluarga pasti mengusahakannya. Momen hangat tanpa terganggu gawai. Benar-benar merasakan arti keluarga dari sebuah meja makan.
Apakah keluarga Anda juga makan semeja makan?
"Mau ke mana kau, Ras?" panggil Mama. "Jangan lupa cuci piring!" Saya cepat-cepat berlari ke kamar. Sedikit berteriak. "Itu bagian kakak, Ma. Saya sudah nyiapin piring tadi!" Mama hanya tersenyum. Sementara kakak sudah hilang entah ke mana.Â
...
Jakarta
15 April 2021
Sang Babu Rakyat