"Ooooeeekk ooeeek oeeekk"
Anak ketujuh lahir. Laki-laki. Budi sontak kegirangan melihat bayinya. Di sampingnya, Pak Dedi pun bahagia. Segeralah diminta bawahannya, yang mendampingi saat itu juga, untuk mengumumkan ke seluruh warga kampung. "Persiapkan pesta besar-besaran"
"Maaf, Pak Budi. Bu Susi tidak tertolong lagi. Saya hanya bisa menyelamatkan anak ini" Dukun bayi yang tujuh kali membantu Susi melahirkan, menyela di sela kegembiraan. Susi sering bercerita padanya bahwa dia tidak sanggup lagi menahan kesakitan di pinggangnya.
"Nanti kita makamkan" Jawab Budi datar.
Karena saking bahagia melihat anak lelaki itu, Budi dan Pak Dedi tidak menangis kehilangan. Mereka malah fokus mempersiapkan segala sesuatu untuk pesta besar. Tanda kehormatan keluarga sudah datang.
Di sudut ruangan bersalin itu, tiba-tiba angin dingin berembus. Kain penutup jendela melambai-lambai. Bersamaan dengannya, berbisik lirih sebuah suara.Â
"Kamu jahat, Bud"
...
Jakarta
24 November 2020
Sang Babu Rakyat