"Malam Bu" Dibuka pintu dan segera dia berlari ke sudut kamar. Di sana, tergeletak seorang wanita tua. Kurus sekali perawakannya. Di kaki sebelah kanan, terdapat gumpalan daging besar.
"Ibu sudah sehat?" Tanya Anton sembari mengambil piring dan merapikan makanan.
"Sehat Nak" Suara wanita itu terdengar perlahan. Semenjak terkena penyakit, dia tak mampu bekerja. Sekadar duduk saja, kesakitan. Daging itu kian hari kian membesar.
"Ayuk makan Bu, ini nasi uduknya. Tadi, Bu Andi baik sekali, kita diberi tambahan tempe goreng" Mereka menikmati makan malam. Di dalam rumah reot berkamar satu dan beratap seng. Hanya mereka berdua. Ayah Anton sudah meninggal sejak lima tahun lalu.
Wanita tua itu terlihat sesekali mengelus kakinya. Rintihan perih terdengar di sela kunyahan. "Aaaahhh!"
"Ibu kenapa?"Â Anton gelisah. "Gag papa, Nak" Wanita itu menyembunyikan sakitnya. Padahal nyeri sekali. Sudah satu tahun dia menderita.
"Ibu, jangan menyerah ya. Anton pasti cari uang untuk ngobatin ibu" Anton berucap sembari pipinya basah. Dia sayang sekali sama ibunya.
Sudah sejak lama, Anton melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga dan bekerja. Dia tidak menyerah sedikitpun. Dia percaya, suatu saat ibunya bisa sembuh. Doanya tak pernah henti dipanjatkan kepada Tuhan.
...
JakartaÂ
4 November 2020