Ketika aku takbisa lagi membuka mata pagi hari, memelukmu, dan berbisik lembut di telingamu...
Ketika aku takbisa lagi menemanimu duduk sore hari, menikmati senja, dan bercerita tentang kita...
Ketika aku takbisa lagi menjadi penerang malam hari, berjuang dalam gelap, dan berbahagia kendati senyap...
Ingatlah,
telah kutuliskan sajak-sajak ini.
Sajak yang takbisa lagi kuucapkan, kutinggalkan dalam kehangatan perpisahan.
Kehangatan yang dilahirkan cinta, selalu abadi walau tak lagi nyata.
Dari jiwaku.
Yang menolak melupakanmu.
...
Jakarta
22 Oktober 2020
Sang Babu Rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H