Ketika kita menyadari bahwa kesehatan adalah segalanya dan salah satu cara menjaganya adalah dengan berolahraga, itulah motivasi yang tepat dan selalu relevan sepanjang hidup.
Teman
Jangan cari teman pemalas, alias mager, malas gerak. Bila kita tidak lebih rajin darinya, besar kemungkinan kita terseret dengan kemalasannya. Syukur-syukur bisa mengubahnya menjadi rajin.
Tetapi, bila tidak yakin, carilah yang rajin saja. Semangatnya bisa menular kepada kita, sehingga menjaga konsistensi berolahraga. Bukankah bila lebih ramai menjadi lebih semangat?Â
Waktu
Sebisa mungkin berolahragalah ketika stamina fit, tidak dalam posisi kelelahan. Semisal, setelah pulang kerja. Itu kurang pas untuk berolahraga. Tenaga, pikiran, dan semangat sudah terkuras habis ketika bekerja.
Sengajalah sisihkan (bukan sisakan) waktu di hari libur weekend, pagi hari misalnya. Dengan sumber tenaga yang masih fresh, berolahraga bisa lebih optimal.
Lokasi
Berolahraga ada yang indoor, ada pula outdoor. Bila memang harus indoor, semisal bulutangkis, pesanlah lokasi jauh-jauh hari sebelumnya. Supaya tidak kehabisan tempat dan memperlihatkan pula keseriusan berolahraga.
Sementara bila outdoor, semisal lari, cukup cari semisal lapangan luas di sekitar rumah Anda. Bila sekitarnya ada pepohonan rindang, lebih bagus karena lebih sejuk dan lumayan bisa berteduh ketika kecapekan. Aku sendiri suka dengan yang hijau-hijau, terasa menyegarkan.
Perlengkapan
Lari, olahraga yang kata orang paling murah, tetap membutuhkan perlengkapan. Sepatu misalnya. Menghindarkan diri dari potensi terkena cedera kaki. Dengan selamat berolahraga, kita bisa terus-terusan melakukannya.
Ya, olahraga minimal modallah. Pinjam teman pun takapa, sesekali tapi ya, jangan keterusan. Bisa jadi bahan omongan, wakakaka.
Berhubung pandemi, sudah tentu ya, olahraga juga mengikuti protokol kesehatan. Agar, kita terhindar dari virus Corona. Jadi, sudahkah Anda mengatur semua ini? Bila sudah, olahragalah. Mari kita sama-sama memperjuangkan kesehatan kita. Salam sehat.
...