Kematian adalah salah satu fase dalam hidup yang niscaya terjadi. Tak ada yang bisa mengelak, semua pasti mengalami. Mulai dari orang miskin, biasa-biasa saja, hingga tajir melintir. Rakyat jelata, pejabat tersohor, bahkan orang paling berpengaruh di dunia sekalipun.Â
Sewajarnya, adalah menunggu. Tetapi, adakala di antara mereka ingin menjemput. Karena hilang harapan, putus asa, atau apapun itu, hanya mereka yang tahu. Amit-amit, semoga kita semua tak ada yang seperti itu. Masih mencintai hidup, bukan?
Di awal bulan September 2020, ada dua tokoh terkenal di Indonesia telah menghembuskan nafas terakhir. Sebagian besar masyarakat berduka, merasa kehilangan sosok yang diakui berjasa besar di bidangnya.
Pertama, mantan pelatih sepak bola Alfred Riedl, meninggal dunia Selasa, 8 September 2020 malam waktu Austria, di usianya ke-70 tahun.Â
Prestasinya yang terkenal, khususnya bagi para pecinta bola, adalah ketika di bawah naungannya, berhasil membawa timnas Indonesia ke partai final Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2010. Kendati, akhirnya kalah dengan Malaysia.
Kukatakan juga di judul, mengingat kematian adalah perenungan terakhir. Mengapa? Karena tak ada lagi yang bisa dilakukan di saat itu. Otak tak berfungsi, badan tak bergerak. Berusaha bertobat pun tak guna.Â
Dengan mengingat kematian, setidaknya bisa menyadarkan kita akan tiga hal.
Seberapa jauh pencapaian
Sementara Alm. Jakob Oetama, dengan predikatnya sebagai wartawan senior dan pendiri Kompas Gramedia, telah berkontribusi besar bagi kemajuan dunia jurnalistik Indonesia.
Sedangkan kita, apa prestasi hidup yang telah dicapai sejauh ini? Tentunya, ada sebagian atau mungkin keseluruhan kita, ingin dikenang layaknya mereka.Â
Tidak perlu seperti mereka, tetapi setidaknya bukan keburukan yang lebih banyak mewarnai pemberitaan kita. Jangan sampai pula, secara tak sadar, banyak waktu telah terlewatkan sia-sia.
Seberapa jauh kebermanfaatan hidup
Dengan membaktikan diri sebagai pribadi yang bermanfaat bagi sesama, itu lebih dari cukup. Sampaikan kasih dalam ucapan dan perbuatan kepada sesama, terutama keluarga kita. Selagi ada waktu, tak perlu menunggu.
Seberapa jauh janji telah dipenuhi, utang telah dilunasi
Yuk, didaftar lagi janji yang pernah diucapkan, utang yang pernah ditarik, dan segeralah dilunasi. Bila telah mampu, sekali lagi, tak perlu menunggu. Kematian bisa datang kapan saja.
Semoga, kita yang masih diizinkan Yang Maha Esa menghirup nafas gratis hingga saat ini, dapat sejauh mungkin terus berkarya dan memberi manfaat bagi diri dan sesama.
Selamat jalan, Alfred Riedl dan Jakob Oetama. Terima kasih atas jasa-jasa besarmu bagi dunia, khususnya Indonesia.
Rest in Peace.
...
Jakarta,
9 September 2020
Sang Babu Rakyat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI