Lekas si mama ke dapur dan menegur ompung.
"Mama ini lho, TV kok dimarahin. Ayo tidur, udah malam."
sembari memencet tombol power TV. Akhirnya, kemarahan pun mereda. Ada-ada saja si ompung, hehe...
Lain lagi waktu aku menemaninya menonton. Ketika perpindahan antar sinetron dan kebetulan pemain jahatnya sama, si ompung berujar saking sebalnya.
"Lho, si jahat ini kan sudah mati di sana (sinetron lama), hidup lagi dia di sini (sinetron baru)."
Seketika aku bingung dengan reaksinya. Antara benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, tak bisa kutebak. Mungkin saking benci, dia pengen si jahat itu mati aja, gag usah hidup lagi. Tanggapanku pun ringan aja, daripada stres menebak pola pikir si ompung.
"Itu kan cerita beda pung, lagian yang mati kan perannya, orangnya mah masih hidup. Hadooohhh...."
Di pergantian sinetron satunya lagi, pemainnya pun sama, celetukannya kali ini terdengar sangat menggelikan.
"Coba lihat tuh, udah tobat ternyata dia. Tadi di sana jahat, sekarang di sini jadi baik. Syukurlah."
Aku? Hmm... Ada korelasi pertobatan rupanya antar sinetron, wakakakaka... Ada-ada aja si ompung ini.
Sebagai penutup, dulu dosen bahasa indonesiaku, juga terlihat sudah ompung, pernah berkata:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!